hingga pengembangan ekonomi kreatif melalui  pariwisata termasuk  pulau Bali sebagai lokasi utama penyelenggaraan KTT G20 dengan tanda kutip bahwa Indonesia tidak secepatnya kehabisan akal dalam hal pemulihan ekonomi pasca pandemi serta upaya memperkenalkan kekuatan bangsa dari mata dunia.
Bukan berarti KTT G20 tanpa ada halangan mengingat serangan invasi terhadap Ukraina kembali menghantam perekonomian dunia seolah-olah menjadi tantangan pemulihan bersama pasca pandemi.Â
Indonesia sebagai pemegang andil besar G20 perlu menegaskan kembali politik luar negeri bebas aktif agar lebih fokus memperhatikan masalah prioritas yang dibawakan seperti kampanye mendorong penggunaan energi hijau dan digitalisasi keuangan, demi memperhatikan dan menyelaraskan kepentingan negara maju dengan negara berkembang tanpa berdasarkan intervensi prahara politik internasional.Â
 Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia sebagai pemegang amanat penyelenggaraan G20 mengingatkan kita kembali, bahwa  perpajakan memberikan manfaat besar terhadap kontribusi pembangunan bangsa, pertumbuhan ekonomi, serta perancangan finansial yang baik pula.
Kesempatan Indonesia dalam mengukir sejarah sebagai pemegang  salah satu forum pertemuan bidang ekonomi dan finansial terbesar didunia (G20) dipastikan langka dan belum tentu momentum tahun ini dapat terulang kembali atau kemungkinan perlu menunggu kembali 20 tahun lebih.Â
Bukan sebagai ajang gagahan melainkan bahwa tanah air kita mampu memiliki kontribusi besar dalam memperhatikan isu global terutama pemulihan ekonomi pasca pandemi serta kesempatan besar bangsa dalam pengembangan ekonomi kreatif,Â
maka diperlukan doa dan dukungan seluruh masyarakat agar tetap terlaksana dan segera menemukan solusi yang terbaik dalam hal mencapai tujuan berdasarkan politik luar bebas aktif, dan permusyawaratan bermufakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H