Mohon tunggu...
Daffa AryaSetiady
Daffa AryaSetiady Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Be kind for everyone

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid untuk Menangkal Radikalisme Islam

26 Januari 2023   22:57 Diperbarui: 26 Januari 2023   22:58 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penguatan ekonomi kreatif dan produktif dalam kerangka tersebut memulai usaha sebagai upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga, dan memberikan materi tentang pentingnya pendidikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas diri dan lingkungan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Penggalangan dana adalah alat penting dalam proses pemberdayaan cara pelaksanaan dilakukan dengan penghimpunan, pertanggungjawaban dan partisipan (jama'ah) dikembangkan untuk memperbesar ukuran masyarakat dan ekonomi. Pengelolaan dana sesuai dengan rencana yang matang, memungkinkan pemberdayaan dibuat untuk berfungsi sebagaimana dimaksud diharapkan DKM.

Manajemen dan infrastruktur yang dimiliki DKM dan jama'ah perlu dibenahi Kerangka kerja yang memungkinkan ini. Mode eksekusi dapat dilewati oleh DKM Persediaan pemeliharaan, perbaikan, pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan dan kepala sarana dan prasarana. Peningkatan koordinasi DKM dan jemaat perlu melanjutkan melalui konsolidasi dan pemahaman bersama program yang dirancang.

DKM sebagai simpul yang menyatukan berbagai sudut pandang dan gagasan dan ide jama'ah adalah untuk menyelaraskan dan pemahaman bersama melalui koordinasi yang kuat di antara para peserta dalam proses pemberdayaan ini. Upaya ini untuk memastikan keselarasan tujuan berharap untuk bersama bukan hanya untuk keuntungan jangka pendek.Keberlanjutan pemberdayaan masyarakat dalam jangka panjang yaitu persatuan dan kerukunan untuk mewujudkan harapan dan impian para peserta jama'ah dan jama'ah tidak menimbulkan konflik, demikian pembagian kepegawaian di DKM tersebut.

Pemberdayaan masyarakat berbasis masjid akan menumbuhkan kerjasama dan solidaritas antar jamaah serta meminimalisir perbedaan pemahaman masyarakat terhadap agama. Radikalsime akan terus tumbuh dan berkembang dalam masyarakat ketika kontrol semua pihak sangat lemah dan tidak ada intervensi untuk mendukung aktivisme sosial. Agama di masjid-masjid, akan semakin terbuka terhadap perbedaan-perbedaan di antara keduanya orang-orang. Untuk itu, langkah yang diambil Polri sudah tepat 10 ketika 41 masjid Seperti yang dilaporkan BIN, mereka terpapar aktivisme, dan mereka langsung menanggapi dengan cepat dan akurat dalam menanggapi tindakan yang akan datangberbahaya bagi masyarakat. Situasi ini merupakan upaya yang baik pada perilaku Umat beragama dipertahankan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat beribadah dengan baik.

Oleh karena itu, proses pemberdayaan yang dilakukan diutamakan proses tanpa melupakan hasil yang akan dicapai. Keterlibatan pemangku kepentingan dengan minat terhadap proses pemberdayaan masyarakat berbasis masjid ini tidak akan bebas dari pilih kasih oleh semua pihak, khususnya: pemerintah, swasta dan masyarakat itu sendiri. Melalui berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan sosial ekonomi para pesertanya, akan terbentuk masyarakat yang dapat memberikan kontribusi terbaik bagi penerapan nilai-nilai Islam negara untuk seluruh umat manusia.

Peserta yang berdaya tersebut lebih memikirkan kegiatan yang dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak daripada terlibat dalam perdebatan tentang perbedaan paham keagamaan yang tidak pernah berhenti menjelaskan khazanah agung Islam. Pada akhirnya, pemberdayaan ini akan bermanfaat bagi masyarakat sebagai bentuk pencegah radikalisme.

Di Indonesia, pemberdayaan masyarakat berbasis masjid untuk memerangi radikalisasi merupakan upaya terstruktur dan sistematis dalam model community development. Tujuan dari model ini adalah untuk membangun kesejahteraan bersama dalam kerangka peningkatan praktik keagamaan yang lebih otentik memahami Islam sebagai agama yang membimbing pemeluknya menuju keselamatan di dunia dan di akhirat. Pelaksanaan model pengembangan masyarakat ini mengacu pada tahapan pemberdayaan dan upaya memastikan proses berjalan sesuai dengan desain yang telah ditetapkan. dari pemerintah, akademisi, sektor swasta dan masyarakat sendiri sangat penting untuk memungkinkan pemberdayaan ini semuanya sesuai jadwal, dan pendekatan yang dilakukan bisa dilakukan melalui filantropi sosial, administrasi sosial, dan pekerjaan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun