Penolakan yang dialami Ismail mungkin akan terasa menyakitkan, namun ini juga menjadi pelajaran bagi kita semua.Â
Cinta yang tidak diterima karena perbedaan adalah cermin dari tantangan yang masih harus kita hadapi dalam membangun masyarakat yang lebih terbuka dan inklusif. Cinta seharusnya menjadi ruang di mana setiap orang, dari suku atau latar belakang mana pun, dapat diterima tanpa prasangka.
Pada akhirnya, kisah cinta Ismail mengajarkan bahwa meskipun cinta tidak selalu berakhir bahagia, perjuangan untuk meraihnya tetap layak dihargai.Â
Sebab, cinta adalah keberanian untuk melawan segala ketidakmungkinan, meski kadang kita harus menerima kenyataan bahwa tidak semua perasaan bisa dibalas dengan cara yang sama.Â
Semoga kisah Ismail bisa membuka mata kita semua untuk lebih menghargai cinta yang melampaui sekat-sekat sosial dan budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H