Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

CCDP-IFAD dan Pengakuan dari Pesisir Lombok Barat

19 November 2017   23:41 Diperbarui: 20 November 2017   00:10 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mereka yang menikmati fasilitasi bantuan CCDP di Lembar Selatan (foto: Kamaruddin Azis)

"DIbanding tahun lalu, tahun ini pendapatan berkurang tapi tidak terlalu jauh. Yang ramai kalau Sabtu dan Minggu, kalau sore begini kurang," tambahnya.

"Kemarin dapat, 50ribu. Kalau dirata-rata seminggu bisa dapat 150 ribu. Bisa lebih kalau hari Minggu," sebutnya lagi. Dia memulai usaha ini dengan modal 2 juta. Hasilnya dia pakai untuk kebutuhan sehari-hari dan sekolah anaknya.

"Pernah juga dapat 200 ribu perminggu, tapi jarang segitu," tutupnya.

Kolaborasi dana CCDP-IFAD dan Dana Desa ada di Lembar Selatan (foto: Kamaruddin Azis)
Kolaborasi dana CCDP-IFAD dan Dana Desa ada di Lembar Selatan (foto: Kamaruddin Azis)
Cerita dari Senteluk

Bantuan-bantuan CCDP dirasakan manfaatnya oleh warga pesisir di Lombok Barat, setidaknya jika melihat dan mendengarkan tanggapan warga yang selama ini berpartisipasi dalam proyek CCDP-IFAD. Di Desa Senteluk, sebagian nelayan mengaku mendapat bantuan jaring dan itu membantunya dalam memaksimalkan tangkapan.

"Hari ini, suami saya dapat ikan tongkol. Ada 20 ekor, sebelumnya bahkan pernah dapat lebih dari 500an ekor tongkol. Ada ratusan ribu harga jualnya," kata Masnah, istri salah seorang anggota kelompok nelayan Senteluk yang dapat bantuan dari CCDP.

Sementara itu Suardi, anggota keompok Indo Samudera Senteluk, mengaku bahwa bantuan CCDP telah membuatnya bangkit untuk meningkatkan pendapatannya setelah mendapat bantuan alat-alat pertukangan untuk membuat perahu fiber.

Kelompoknya pun terdiri dari anggota dan pengurus yang cekatan dan aktif seperti Satria Utama yang merupakan sekretaris, Abdul Hakim sebagai bendahara, ada Suhardi sebagai seksi desain Suhardi, ada pula Mustar, Zulfahmi, Zukkarnain dan Hamdun.

"Dengan CCDP, kami bisa belajar meningkatkan kemampuan, masyarakat sini memang tertarik untuk berusaha, kami juga sangat dibantu oleh TPD, Memberi kemudahan dalam menyusun proposal dan pemantauannya," kata Suardi yang kelompoknya menghasilkan perahu fiber untuk dijual ke desa-desa tetangga.

Nelayan Batu Layar saat berbagi cerita dengan tim evaluasi (foto: Kamaruddin Azis)
Nelayan Batu Layar saat berbagi cerita dengan tim evaluasi (foto: Kamaruddin Azis)
***

Sementara itu, di Desa Batu Layar, (6/10), puluhan warga berkumpul untuk berbagi pandangan tentang pengalaman mereka menjadi bagian dari proyek CCDP. Seorang perempuan anggota kelompok bercerita bahwa selama ini gagasan atau usulan kegiatan didiskusikan dengan tenaga pendamping desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun