Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menteri Susi: Kepintaran tanpa Integritas, Untuk Apa?

19 Agustus 2017   10:04 Diperbarui: 19 Agustus 2017   11:03 1366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama mahasiswa baru ITB (foto: Kamaruddin Azis)

Bagi Susi, Susinisasi adalah pentingnya bekerja detil, memastikan harga satuan pada proyek atau kegiatan-kegiatan, menyusun SOP pada pelaksanaan program dan efisiensi untuk program-program pendukung.

Pada kuliah tersebut beberapa mahasiswa ikut memberi pertanyaan. Mereka menanyakan tren harga ikan, bentuk inovasi teknologi yang dibutuhkan ke depan hingga apa yang dianggap belum berhasil diraih oleh Susi sebagai Menteri.

Para peserta kuliah di ITB (foto: Kamaruddin Azis)
Para peserta kuliah di ITB (foto: Kamaruddin Azis)
Terkait kuliah di kedua kampus ini, Susi mengaku excited, berada di depan generasi muda harapan bangsa meski menurutnya bukan hal baru.

Nun lampau, atau 10 tahunan sebelum jadi Menteri, dia kerap diundang Tanri Abeng, si manajer berjuluk 1 miliar asal Selayar, Sulawesi Selatan itu.

"Tanri Abeng itu tiap tahun panggil saya, beri kuliah di Telkom. Kenapa? Karena saya dianggap berpikir thinking out of the box. Saya satu dari lima yang menerima Ganesha Award ITB. Itu sebelum saya jadi Menteri bersama tiga menteri Fadel Muhammad, Muhammad Nuh dan Hatta Rajasa serta arsitek asal Belanda itu, " katanya dengan mata berbinar.

"Anak-anak itu (mahasiswa baru ITB dan Unpad) kelak akan masuk di birokrasi Pemerintah, di instansi, lembaga-lembaga, mereka akan bekerja. Makanya kita ingatkan semua pihak bahwa kalau pemerintah tidak berubah ke arah good governance, anak-anak ini bagaimana? Saya tekankan pentingnya integritas," katanya saat ditemui pada jalan pulang kembali ke Jakarta.

'Kalau anda pemimpin, tak apa orang bilang macam-macam. Selama itu pilihan yang diyakini benar, jalan saja," katanya lagi.

"Kepintaran, kita sudah punya. Semua orang punya. Apa saja kita bisa, tapi kalau tidak punya integritas, untuk apa?" tutupnya sebelum kami berpisah.

Tebet, 19/08

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun