Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Membaca Toba dan Pikiran Luhut

9 September 2016   08:13 Diperbarui: 3 Oktober 2016   15:23 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagi di tepian Toba (foto: Kamaruddin Azis)

Maka dua hari setelah perayaan kemerdekaan RI, Kemenkomaritim menggelar lokakarya penguatan kapasitas masyarakat di sekitar Dana Toba, 19/08, dimana penulis diminta membawakan materi ‘pengalaman dan hakikat pemberdayaan masyarakat di Indonesia’. Acara ini adalah bagian dari agenda pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dimana Danau Toba adalah di dalamnya bersama 7 lokasi lainnya.

Satu jam sebelum acara dimulai, sebelum Menteri Luhut B. Pandjaitan memasuki ruangan, Anjas Nainggolan, yang mengaku sebagai musikus sekaligus penyanyi dari hotel ke hotel di Balige sejak tahun 1988 berbagi perspektif. Sosok gondrong sebahu hadir karena merasa bagian dari entitas di sekitar Danau Toba. Bagi Anjas lokakarya ini merupakan kesempatan baginya untuk mendengar apa yang diingnkan Pemerintah melalui skema KSPN khusus Dana Toba ini.

“Kami ada organisasi bernama Karbatsu, kerukunan artis musik Sumatera Utara untuk wilayah Tapanuli Utara. Bolehlah kami tahu apa pula yang mau dilakukan di sekitar Danau Toba ini,” katanya bersemangat.

Mari ke Samosir (foto: Kamarudidn Azis)
Mari ke Samosir (foto: Kamarudidn Azis)
Selain mengundang Anjas, perguruan tinggi di Sumatera Utara, LSM, media massa, tokoh masyarakat dan perwakilan dari 7 perwakilan pemerintah kabupaten untuk memberikan masukan di lokakarya ini, Kemenkomaritim juga mengajak kampus-kampus ternama seperti ITB, ITS dan kampus-kampus di Sumatera Utara melalui penandatanganan memorandum of understanding akselerasi pembangunan KSPN Danau Toba. Urusan pengkajian kelayakan, supervisi dan program kolaboratif terendus dari skema kerja ini.

Pikiran Luhut

 “Kita mendorong upaya sinergi antar pihak. Kita benahi satu-satu, pengelolaan sumberdaya air, mengkaji kerusakan yang ditimbulkan jika memang kita ingin membangun Toba ke depan. Kita nggak mau jangan sampai orang tidak mau ke Toba. Ini yang ingin kita lakukan supaya semua pihak membantu ini, makanya saya hadirkan Bupati,” katanya di depan tidak kurang 100 peserta lokakarya. Lokakarya ini diselenggarakan di Kampus Teknologi Del Balige yang megah dan asri, persis di tepian Toba.

Luhut melanjutkan. “Rancangan UU Migas kita sudah 6 tahun, kita harus selesaikan. Kita perlu merevisi UUM Minerba itu. Hal-hal semacam ini yang kita harus bereskan. Pada rapat Kementerian terbatas, itu yang akan kita tempuh, kita tetap perhatikan lingkungan hidup, kelembagaan, jalanan dan sebagainya untuk mendukung pengembangan Danau Toba,” janjinya.

Mengikat kerjasama dengan perguruan tinggi demi Toba (foto: Kamaruddin Azis)
Mengikat kerjasama dengan perguruan tinggi demi Toba (foto: Kamaruddin Azis)
Di bagian lain, Luhut mengatakan bahwa masyarakat merupakan bagian penting. Pendidikan masyarakat harus diperhatikan, melibatkan tokoh agama juga penting. Gereja bisa memberi bantuan misalnya pada ketahanan warga dari pengaruh luar yang negatif. “Masyarakat harus bisa memberikan pelayanan yang baik. Ini perlu jadi perhatian bersama,” tambahnya.

Menurut Luhut, apa yang dilakukan di Danau Toba ini adalah cerminan pentingnya fokus terutama pada implementasi Poros Maritim. Perlunya menyusun program yang punya time table, siapa berbuat apa, organisasinya apa.

“Kita punya kekayaan alam yang luar biasa besar. KIta punya potensi sea bed mining, berpotensi di laut dan kita perlu energi baru,” katanya. Dia ingin agar pengembangan Poros Maritim ditempuh dengan mencari sumber-sumber energi baru.

“Presiden bilang ke saya, rupanya kita potensi energi di laut, sea bed, yang sangat besar,”ungkapnya. Untuk mendukung langkah-langkah tersebut, menurut Luhut, Negara harus memanggil putra-putri terbaik bangsa untuk membangun Indonesia, kembali ke Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun