Maka dua hari setelah perayaan kemerdekaan RI, Kemenkomaritim menggelar lokakarya penguatan kapasitas masyarakat di sekitar Dana Toba, 19/08, dimana penulis diminta membawakan materi ‘pengalaman dan hakikat pemberdayaan masyarakat di Indonesia’. Acara ini adalah bagian dari agenda pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dimana Danau Toba adalah di dalamnya bersama 7 lokasi lainnya.
Satu jam sebelum acara dimulai, sebelum Menteri Luhut B. Pandjaitan memasuki ruangan, Anjas Nainggolan, yang mengaku sebagai musikus sekaligus penyanyi dari hotel ke hotel di Balige sejak tahun 1988 berbagi perspektif. Sosok gondrong sebahu hadir karena merasa bagian dari entitas di sekitar Danau Toba. Bagi Anjas lokakarya ini merupakan kesempatan baginya untuk mendengar apa yang diingnkan Pemerintah melalui skema KSPN khusus Dana Toba ini.
“Kami ada organisasi bernama Karbatsu, kerukunan artis musik Sumatera Utara untuk wilayah Tapanuli Utara. Bolehlah kami tahu apa pula yang mau dilakukan di sekitar Danau Toba ini,” katanya bersemangat.
Pikiran Luhut
“Kita mendorong upaya sinergi antar pihak. Kita benahi satu-satu, pengelolaan sumberdaya air, mengkaji kerusakan yang ditimbulkan jika memang kita ingin membangun Toba ke depan. Kita nggak mau jangan sampai orang tidak mau ke Toba. Ini yang ingin kita lakukan supaya semua pihak membantu ini, makanya saya hadirkan Bupati,” katanya di depan tidak kurang 100 peserta lokakarya. Lokakarya ini diselenggarakan di Kampus Teknologi Del Balige yang megah dan asri, persis di tepian Toba.
Luhut melanjutkan. “Rancangan UU Migas kita sudah 6 tahun, kita harus selesaikan. Kita perlu merevisi UUM Minerba itu. Hal-hal semacam ini yang kita harus bereskan. Pada rapat Kementerian terbatas, itu yang akan kita tempuh, kita tetap perhatikan lingkungan hidup, kelembagaan, jalanan dan sebagainya untuk mendukung pengembangan Danau Toba,” janjinya.
Menurut Luhut, apa yang dilakukan di Danau Toba ini adalah cerminan pentingnya fokus terutama pada implementasi Poros Maritim. Perlunya menyusun program yang punya time table, siapa berbuat apa, organisasinya apa.
“Kita punya kekayaan alam yang luar biasa besar. KIta punya potensi sea bed mining, berpotensi di laut dan kita perlu energi baru,” katanya. Dia ingin agar pengembangan Poros Maritim ditempuh dengan mencari sumber-sumber energi baru.
“Presiden bilang ke saya, rupanya kita potensi energi di laut, sea bed, yang sangat besar,”ungkapnya. Untuk mendukung langkah-langkah tersebut, menurut Luhut, Negara harus memanggil putra-putri terbaik bangsa untuk membangun Indonesia, kembali ke Indonesia.