"Saya pembantu rumah di Makassar selama dua tahun. Sepupu yang bawa saya ke Makassar. Saya tamat SD di Batu Panynyu, Selayar. Di Makassar, saya tinggal di Jalan Kemauan III," Kata istri Daeng Bella mengenang keadaannya saat itu.
"Berarti lebih bagus sekolahta dibanding Daeng Bella,?" Kataku bercanda ke Bau Ati. Sukses Daeng Bella, tidak serta merta melupakan keluarganya di Pappa. "Tahun lalu saya ke Pappa, tepatnya bulan lima. Karena anak saya dari istri pertama menikah" Ungkap Daeng Bella. "Tapi, mantan istri saya sudah menikah juga," Katanya buru-buru menjelaskan tentang mantan istrinya. "Anak saya tinggal di Jalan Andi Tonro, Makassar dan tamat SMA," kenangnya.
Dengan pendapat rerata kotor Rp. 300ratus perhari, Daeng Bella menikmati hidupnya bersama istrinya Bau Ati. Dengan modal 4 meja panjang dan 22 kursi plastik, Daeng Bella sangat bangga dengan usahanya ini.
Menu khas soto Banjar yang diperoleh secara tidak sengaja di Makassar dan dilirik oleh Ibu Hj. Nurtin Akib Patta telah membuatnya selalu tersenyum. Pengalaman dan garis tangannya telah memberinya masa depan yang nyaris pasti. "Hampir semua kantor pemerintah telah mengenal dan kerap kali meminta layanannya untuk menyiapkan soto Banjar saat ada acara kantor atau pertemuan-pertemuan"
"Saya juga tidak bisa melupakan almarhum, Ibu Hajjah Nurtin Akib Patta yang memberi modal awal. Saya terharu saat hendak mengembalikan pinjaman itu, Almarhum bilang, tidak usah dikembalikan. Gunakan saja untu mengembangkan usahamu," Kenang Andi Bau Ati pada sosok wanita kelahiran Pare Pare yang telah berpulang dengan tenang itu.
Benteng, 31/05/2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H