Mohon tunggu...
Daeng Lucky
Daeng Lucky Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertambangan Membangun Peradaban

13 November 2016   22:58 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:26 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: blog-netizen.com

Meningkatkan pertahanan negara, mengatasi permasalahan perubahan iklim, atau mengatasi krisis energi, menjadi aliby yang sering di gaung-kan para negara pembuat sanjata pemusnah masal ini. Bahkan, sansi PBB dan isolasi tak membuat surut negara-negara tertentu untuk tetap membuatnya (nuklir). Padahal jika perang dunia ke-3 pecah, perang senjata nuklir tidak bisa di hindarkan lagi, dan pastinya akan membuat banyak kerusakan yang bisa saja menjadi penyebab hancurnya perdaban yang sudah lama kita bangun ini.

Sumber Gambar: blog-netizen.com
Sumber Gambar: blog-netizen.com
Salah satu material nuklir adalah uranium. Indonesia sendiri mempunyai banyak cadangan uraniun, yang banyak terdapat di kalimantan barat. "Ada sekitar 70.000 Ton cadangan uranium yang di miliki Indonesia", walaupun Indonesia mempunyai banyak cadangan uranium, tapi Indonesia bukanlah salah satu negara pembuat senjata nuklir. Indonesia cuma menggunakan nuklir di bidang non-energi di gunaan di bidang medis, industri, peternakan, dan pertanian. Sedangkan di bidang energi (pembangkit listrik), masih dalam tahap wacana dan belum terealisasi sampai sekarang. Padahal, jika itu terwujud akan sangat membatu memenuhi kebutuhan energi listrik di Indonesia.

 

 

2. Indonesia memang kaya dengan sumber daya alam, tetapi sumber daya alam yang kita miliki tidak semua bisa diperbarui; emas, perak, nikel, biji besi, tembaga, gas, timah, dan batu bara, contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Artinya suatu saat sumber daya alam kita akan habis, sebagai contoh minyak mentah yang dimiliki Indonesia hanyak tinggal 0,7 persen dari cadangan minyak mentah dunia yang akan habis sekitar 11 tahun lagi, belum lagi jumlah cadangan batu bara dan gas yang menjadi sumber daya alam Indonesia yang sangat menyokong pertumbuhan ekonomi negara. kian hari, kian sedikit jumlahnya. 

Mengutip kata sekertaris SSK Migas Gde Pradnyana; "ia mengatakan kondisi krisis ini luput dari kesadaran masyarakat yang tenggelam dalam kenikmatan meraup laba besar dari hasil eksploitasi migas Dalam hal ini, jika krisis dibiarkan terjadi, maka dampak buruknya akan menyentuh aspek ketahanan negara, yaitu sektor politik dan sosial" seperti yang di lansir http://bisnis.liputan6.com/

Sumber gambar: slideshare.net
Sumber gambar: slideshare.net
 

 

Jadi bangsa Indonesia harus lebih menyiapkan diri dengan membangun sumber daya energi terbarukan karena Indonesia punya segalanya, untuk bisa menghindari acaman krisis energi yang mengancam negri ini. Indonesia merupakan negara kepulau-an dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa berlimpah yang bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Keberadaannya sangat mudah ditemui di berbagai pelosok negeri ini, seperti tenaga agin, air ,dan matahari bisa 'digunakan' untuk mempersiapkan kebutuhan energi yang lebih besar, karena sumber energi di setiap negara akan terus bertambah seiring perkembangan ekonomi di negara tersebut. Tinggal peran memerintah untuk lebih serius mengembangkan potensi yang di anugrahkan tuhan untuk negri kita tercinta Indonesia. karena krisis energi bukan cuma ilusi.

 

3. Sudah menjadi rahasia umum kalau Indonesia mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah, tapi sayangnya tidak semua kekayaan sember daya alam kita di kelolah sendiri. "70% lebih sektor pertambangan di kelolah asing", belum lagi pertambangan ilegal yang marak terjadi di Indonesia membuat kekayaan alam kita tidak terlalu di nikmati masyarakat kita. Kita hanya bisa menjadi "minoritas yang hanya bisa melihat kekayaan alam kita di eksploitasi" oleh perusahaan asing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun