Â
Dunia berkembang dengan sangat cepat. Berkat kemajuan 'teknologi' membuat manusia bisa melakukan segala hal dengan lebih mudah dan lebih efisien, seperti berkomunikasi dengan lebih mudah dengan adanya gadget dan internet, bepergian ke suatu tempat, menjadi lebih mudah dan cepat dengan adanya alat transportasi modern seperti mobil, kereta, dan pesawat. "Itu semua bisa terjadi berkat adanya pertambangan". Kenapa saya katakan "pertambangan"?
Coba kalian bayangkan, jika tidak pernah ada pertambangan di dunia ini. Kita tidak akan pernah bisa melihat gedung-gedung pencakar langit yang banyak di kota-kota besar, Â kita tidak akan pernah melihat dua legenda balap Michael Schumacher, dan Valentino Rossi balapan di sirkuit yang notabennya terbuat dari hasil pertambangan (aspal), dan pastinya istri/pasangan kita, tidak pernah lagi bisa memakai perhiasan yang berkilau nan-mahal itu.Â
gadget, radio, mesin, televisi, laptop, handphone, sepatu, tas, gelang, dan masih banyak lagi yang sering kita gunakan, terbuat dari hasil pertambangan. Itulah, mengapa tulisan ini saya beri judul, "pertambangan membangun peradaban" karena peran tambangan untuk kehidupan dan terhadap terciptanya peradaban sangatlah-fital. Dunia tidak akan berjalan seperti sekarang, atau mungkin peradaban tidak akan pernah ada, kalau tidak pernah ada "pertambangan di dunia ini"
Manfaat tambang bagi Indonesia
Tidak semua  negara mempunyai kekayaan sumber daya alam (SDA) seperti  Indonesia, dari mulai emas, perak, nikel,  biji besi, tembaga, gas, timah, dan batu bara berlimpah-ruah, dari sabang sampai marauke. Maka dari itu, banyak perusahaan-perusahaan pertambangan yang berinvestasi di negri kita tercinta Indonesia. Dan salah satu perusahan pertambangan terbesar di dunia juga ada di Indonesia (PT. Freeport Indonesia). Kita patut bangga dan harus bersyukur, negri kita mempunyai kekayaan hayati dan hasil bumi yang telah tuhan anugrahkan ke negri kita tercinta Indonesia. Karena dengan banyak pertambangan di Indonesia menjadikan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. Apa saja itu:
Â
1. Pertambangan membuka banyak lapangan pekerjaan baru
Mengingat tingginya angka pengangguran di Indonesia, membuat masyarakat Indonesia membutuhkan banyak lapangan pekerjaan baru. Jadi, semakin banyak perusahaan pertambangan di Indonesia, otomatis semakin menurunkan angka pengangguran di Indonesia. ESDM mencatat ada sekitar 10.331 izin usaha pertambangan (IUP) seperti yang tecatat koran.bisnis.com. Jadi, bisa kita bayangkan berapa banyak lapangan pekerjaan baru yang telah di hasilkan perusahan pertambangan bagi masyarakat Indonesia.
Â
2. Membangun infrastukturÂ
Seperti kita ketahui, jika ada perusahan pertambangan di sebuah kota/kabupaten, pasti dengan sendirinya infrastruktur di dekat lokasi pertambangan itu menjadi lebih lengkap, yang akan membantu memperbudah aksebilitas para penduduk: Pembangunan rumah sakit, sarana pendidikan, sarana peribadaan, serta fasilitas air bersih. Bahkan para perusahaan pertambangan juga membatu membangunan bandara, pelabuhan, dan jalan raya untuk membantu mobilitas masyarakat sekitar. Yang, secara otomatis akan meningkatkan laju perekonomian penduduk sekitar area pertambangan.
Â
3. Meyumbang devisa negara
Hasil dari pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan Nilai (PPN)  dari para perusahan pertambangan yang beroprasi di negri kita tercinta Indonesia, serta hasil produksi tambang bisa di gunakan untuk memenuhi pasar domestik dan pasar internasional. Hasil export dari hasil pertambangan bisa menambah devisa negara. Karena seperti kita ketahui, bahwa hasil-export pertambangan sangatlah besar.
Dampak buruk dari pertambangan
Kita semua tahu kalau tidak ada yang sempurna di dunia ini. Dari sekian banyaknya manfaat yang dihasilkan pertambangan bagi masyarat Indonesia. Tetap saja, akan selalu ada hal-hal yang "membuat pertambangan terlihat buruk" dan mengundang banyak kritik; ada beberapa hal yang paling sering menjadi sorotan dari perusahan pertambangan. Tampa bermaksud mendiskreditkan perusahan-perusahan pertambangan, cuma ingin sedikit mengkritik. Mengutip kata "Norman Vincent Peale" (Kita lebih suka di hancurkan oleh pujian, ketimbang di selamatkan oleh kritikan yang diberikan.) Berikut:Â
1. Kerusakan lingkungan
Akibat adanya pertambangan, pasti akan selalu ada limbah yang dihasilkan dari perusahan pertambangan itu. Dan limbah yang dihasilkan akan selalu di buang di laut/sungai yang akan merusak ekosistem, karena membuat laut/sungai tercemar oleh limbah, dan masalah tidak sampai di situ. Efek berantai dari pembuangan limbah yang akan membuat masyarat sekitar beresiko menderita beberapa menyakit; diare, sesak napas, dan gatal-gatal, akibat sungai/laut yang tercemar. Tidak cuma limbah,  efek dari penggalian yang sangat dalam sampai keperut bumi, akan selalu meninggalkan lubang besar yang menjadi cikal-bakal terjadinya longsor dan hal-hal Horror lainnya bagi para penduduk di sekitar area pertabangan.
Â
Para pelaku pertambangan harus lebih peduli terhadap lingkuangan di sekitarnya, seperti contoh teladan masyarakat suku Kajang, di kabupaten Bulukumba, Sulsel; Saat seseorang menebang satu pohon, mereka harus menggantinya dengan menanam satu pohon juga. Kalian tidak harus menanam kembali hasil tambang yang sudah diambil, karena semua tahu, kalau sumber daya alam seperti emas, perak, dsb tidak dapat di perbarui layaknya pohon. Tapi, kalian tidak harus merusak alam, saat sedang menambang, atau paska menambang, walaupun kerusakan alam tidak bisa di hindarkan. Tapi, setidaknya kalian para pelaku tambang bisa lebih meminimalisir kerusakan itu
2. Keselamatan para pekerja
Kita mungkin sangat sering melihat/mendengar, beberapa berita para pekerja tambang yang terjebak, jatuh, terkena longsor, atau terkena ledakan. Karena hal semacam ini sangat sering kita liat di media elektronik maupun media cetak. Ada beberapa yang sudah diangkat menjadi sebuah 'Film Biografi', seperti di film The 33 yang dibintangi aktor Top Hollywood Antonio Banderas;Â yang bercerita tentang 33 pekerja tambang, terjebak di pertambangan tempat mereka bekerja. Seakan merepresentasikan horror-nya bekerja di pertambangan, karena rendahnya tingkat keselamatan pekerja tambang.
Tapi untungnya, hal-semacam ini sangat jarang terjadi di Indonesia, karena tingginya kepudulian para pelaku tambang terhadap keselamatan dan kesejahteraan para pekerjanya, serta peran pemerintah yang sangat ketat mengawasi hak-hak yang harus di dapat para perja tambang, sehingga hal-seperti ini sangat jarang terjadi di Indonesia. Walaupun, masih tetap ada beberapa  pelanggaran yang di lakukan para pelaku tambang bagi para pekerja dan lingkungan sekitar area tambang. Tapi, akan selalu ada perubahan dari waktu ke waktu. Semonga menjadi lebih baik lagi.
Â
Hal-hak unik dari pertambangan
1. Seperti judul tulisan saya di atas yang berjudul; "pertambangan membangun peradaban" Â yang sudah saya uraikan di atas. Walaupun pertambangan membangun peradaban, tapi pertambangan juga bisa menghacurkan peradaban ini. Mengapa, saya berkata demikian? Semenjak awal peradaban, semenjak manusia sudah mengenal yang namanya pertambangan, cara menambang, dan cara mengolah hasilnya. Tidak lama setelahnya, manusia sudah mulai membuat senjata dari hasil pertambangan; pisau, kapak, panah, tombak dll. Hingga sekarang manusia tetap membuat senjata dari hasil pertambangan.
Inilah yang mungkin bisa menjadi cikal-bakal hancurnya peradaban kita. Kenapa, saya berkata demikian? Karena dengan senjata modern yang di ciptakan seperti pistol, pesawat tempur, tank, rudal dan yang paling menjadi perhatian dunia senjata pemusnah masal yang biasa kita sebut "Nuklir". Efek radiasi, dampak kerusakan parah dari ledak nuklir. Yang pernah tercatat ke-ngerihannya pada masa perang dunia ke-2. Inilah yang menjadi ancaman terbesar hancurnya peradaban kita. Karena dari sekian banyaknya kehancuran yang akan di "hasilkan senjata nuklir" tidak membuat manusia berhenti membuat senjata pemusnah masal ini.Â
Meningkatkan pertahanan negara, mengatasi permasalahan perubahan iklim, atau mengatasi krisis energi, menjadi aliby yang sering di gaung-kan para negara pembuat sanjata pemusnah masal ini. Bahkan, sansi PBB dan isolasi tak membuat surut negara-negara tertentu untuk tetap membuatnya (nuklir). Padahal jika perang dunia ke-3 pecah, perang senjata nuklir tidak bisa di hindarkan lagi, dan pastinya akan membuat banyak kerusakan yang bisa saja menjadi penyebab hancurnya perdaban yang sudah lama kita bangun ini.
Â
Â
2. Indonesia memang kaya dengan sumber daya alam, tetapi sumber daya alam yang kita miliki tidak semua bisa diperbarui; emas, perak, nikel, biji besi, tembaga, gas, timah, dan batu bara, contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Artinya suatu saat sumber daya alam kita akan habis, sebagai contoh minyak mentah yang dimiliki Indonesia hanyak tinggal 0,7 persen dari cadangan minyak mentah dunia yang akan habis sekitar 11 tahun lagi, belum lagi jumlah cadangan batu bara dan gas yang menjadi sumber daya alam Indonesia yang sangat menyokong pertumbuhan ekonomi negara. kian hari, kian sedikit jumlahnya.Â
Mengutip kata sekertaris SSK Migas Gde Pradnyana; "ia mengatakan kondisi krisis ini luput dari kesadaran masyarakat yang tenggelam dalam kenikmatan meraup laba besar dari hasil eksploitasi migas Dalam hal ini, jika krisis dibiarkan terjadi, maka dampak buruknya akan menyentuh aspek ketahanan negara, yaitu sektor politik dan sosial" seperti yang di lansir http://bisnis.liputan6.com/
Â
Jadi bangsa Indonesia harus lebih menyiapkan diri dengan membangun sumber daya energi terbarukan karena Indonesia punya segalanya, untuk bisa menghindari acaman krisis energi yang mengancam negri ini. Indonesia merupakan negara kepulau-an dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa berlimpah yang bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Keberadaannya sangat mudah ditemui di berbagai pelosok negeri ini, seperti tenaga agin, air ,dan matahari bisa 'digunakan' untuk mempersiapkan kebutuhan energi yang lebih besar, karena sumber energi di setiap negara akan terus bertambah seiring perkembangan ekonomi di negara tersebut. Tinggal peran memerintah untuk lebih serius mengembangkan potensi yang di anugrahkan tuhan untuk negri kita tercinta Indonesia. karena krisis energi bukan cuma ilusi.
Â
3. Sudah menjadi rahasia umum kalau Indonesia mempunyai kekayaan sumber daya alam yang melimpah, tapi sayangnya tidak semua kekayaan sember daya alam kita di kelolah sendiri. "70% lebih sektor pertambangan di kelolah asing", belum lagi pertambangan ilegal yang marak terjadi di Indonesia membuat kekayaan alam kita tidak terlalu di nikmati masyarakat kita. Kita hanya bisa menjadi "minoritas yang hanya bisa melihat kekayaan alam kita di eksploitasi" oleh perusahaan asing.Â
Â
Penutup
dari segala plus-minus pertambangan di Indonesia. Yang, pada kenyataannya citra buruk perusahaan pertambangan masih sangat dominan. Setelah apa yang diberikan perusahan pertambangan bagi negri kita tercinta Indonesia, seyogyanya kita menyikapinya dengan lebih bijak sana, tidak langsung percaya pada opini publik, gosib Internet, dan beberapa media yang segaja dipelintir-pelintirkan agar terkesan lebih menarik dan menjual. Jaganlah kita seperti katak di dalam mulut sumur yang mengira langit hanya sebesar lubang atas sumur, karena si katak melihat di mulut sumur, padahal jika si katak naik ke atas sumur dan melihat dari luar sumur, pasti dia akan takjub melihat betapa luasnya langit ini. Jadi,  janganlah kita terlalu  cepat mengambil kesimpulan dengan sedikitnya informasi yang kita punya, dan jangan pula kita bersikap "apatis" yang hanya bisa mengkritik, tanpa bisa melakukan sesuatu yang bisa memberi solusi yang nyata.
Dalam rangka hari jadi pertambangan dan Energi Nasioal ke-7. Kompasiana dan Sahabat Tambang mengadakan kompetisi Blog. Lewat kompetisi blog ini, kita bisa memberi pandangan dan ide agar, supaya pertambangan di Indonesia bisa menjadi lebih baik dan semakin bermanfaat bagi negri kita tercinta Indonesia. Umm..., saya tutup dengan mengutip perkataan "Morgan Freeman" di film 'Now See Me-2'. (melihat adalah meyakini tapi kebenarannya tergantung sudut pandang).
Â
Sumber referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertambangan
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H