Kemudian akhirnya saya mencoba menjelaskan apa adanya, tentang pengalaman saya bergabung di sejumlah media online.Â
Itu pasca saya pensiun dari media versi koran cetak tahun 2014 silam, setelah bergelut sebagai wartawan di surat kabar tahun 1980-an.Â
Ujungnya, saya hijerah sebagai wartawan daerah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi wartawan ibukota di Jakarta dengan bergabung di kantor redaksi hingga pensiun dini Februari 2014.
+ Bang NUR TERBIT:
Iya betul pak. Saya ini kan latar belakang wartawan cetak. Banyak teman2 termasuk saya beralih ke online setelah koran berguguran.
Media online tersebut bahkan dikelola oleh grup media besar, di antaranya media online... (lalu saya menyebutkan satu di antaranya). Penghasilan belasan juta per bulan.Â
Tapi jangan lupa, syarat dan ketentuannya ketat. Sehari minimal 10 berita/wartawan. Itupun tidak semua berita lolos, harus ikutan SEO. Copy paste berita lain atau nyomot foto orang, diharamkan. Kalau dipaksakan turun, medianya diblacklist Google dan tidak dapat iklan.
Saya menulis di Kompasiana sejak 2010. Sudah ribuan tulisan, beberapa kali tulisan saya di Kompasiana menang lomba. Sekalipun K-Rewardnya masih kecil. Itu yang bikin saya sedih dan sayangkan kalau tiba2 gak bisa login lagi ke akun lama : Nur Terbit
Sudah seminggu saya hubungi admin Kompasiana via WA yang diberikan teman2. Boro2 dapat solusi, direspon aja nggak.
Saya juga sudah curhat di FB, tidak lupa saya tag ke admin Kompasiana. Hasilnya belum ada