Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Berita Kasus Lahir Dari Losari Makassar

17 Januari 2023   21:43 Diperbarui: 18 Januari 2023   01:21 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Losari doeloe (atas, bawah) dan tanggul yang tersisa kini (foto dok : Adnan Muthalib dan Nur Terbit)

Markas Lahirnya Berita Kasus

Kembali ke cerita awal, asal mula keberadaan kantor Perwakilan Surat Kabar Harian Terbit & Pos Kota untuk Wilayah Indonesia Timur berkedudukan di Kota Makassar, di Jalan Penghibur depan tanggul Pantai Losari. Juga punya cerita dan kisah tersendiri.

Di kantor berlantai dua ini, bolehlah saya sebut sebagai "Markas Lahirnya Berita Kasus Panas" yang pernah terjadi di seantero Kota Makassar, bahkan se Provinsi Sulawesi Selatan, Tenggara, Tengah dan Utara serta Gorontalo. 

Kenapa? Karena dari sekian daerah yang disebutkan tersebut di atas, ada teman-teman saya yang lain sebagai koresponden atau wartawan daerah, yang juga punya andil menyuplai berita ke Makassar, sebelum kemudian dikirim ke kantor redaksi Pos Kota Grup di Jakarta. Ya,  melalui kantor perwakilannya di tanggul Losari ini.

Saya mejeng di anjungan Pantai Losari Makassar (foto dok pribadi)
Saya mejeng di anjungan Pantai Losari Makassar (foto dok pribadi)

Adapun "laskar" pemburu beritanya ketika itu adalah, antara lain: almarhum Sirajuddin Palaguna (Udin Palaguna) pernah ditugaskan di Kendari Sulawesi Tenggara, Andie H Makkasau di Palu Sulawesi Tengah, Chalid Said di Gorontalo, Kingfri Gusumolo di Luwuk Banggai, dan almarhum Abdul Kadir Parewe di Kabupaten Maros.

Sedang yang memantau peristiwa di Kota Makassar dan daerah Sulawesi Selatan secara umum, ada almarhum Mas Alim Katu dan adiknya Samiang Katu (Kini Profesor, guru besar UIN Makassar), Andi Andi Salman Maggalatung (kini juga Profesor, guru besar UIN Jakarta dan mantan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat), juga almarhum Moh Arief Gekosa.


Sempat juga bergabung sebagai editor, almarhum Syahrir Makkuradde (Koresponden Majalah Tempo Jakarta, terakhir Ketua Panwaslu Sulsel) dan almarhum Burhanuddin Amin (koresponden Harian Pelita Jakarta).

Sementara "pasukan muda" di garis depan sebagai reporter ketika itu, selain saya Nur Terbit atau "Wartawan Bangkotan", juga ada Theten Alhabsy (jadi pengusaha) Andi Bustamin Amin, Ibrahim Manisi, M Said Muchtar (kini lawyer), Agung Nugraha (kini dosen), M Saleh Yadaeni (jadi guru), Usamah Kadir Daud, La Ode Hiari Zaidin (kini ASN Sulawesi Tengah), almarhum Syahrul Ode, Yusman Hasan dan almarhum Hasan Mintaraga. Juga ada dua fotografer: Chandra Noor dan L. Hasan.

Selain itu masih ada dua "Srikandi" kami, yakni Rabiatun Drakel dan Ilham Nur Putri (kini Wakil Ketua KKSS Pusat). Tak ketinggalan di bidang pemasaran dan keuangan, ada Hj-Rosniati, Hj Junaenah Karim, Ida Farida, Asni, Rina, Syarifah, Sabar, Ali, Pak Lili dan lain-lain.

Pantai Losari Makassar terkini, latar belakang mesjid 99 kubah.(foto dok : Adnan Muthalib)
Pantai Losari Makassar terkini, latar belakang mesjid 99 kubah.(foto dok : Adnan Muthalib)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun