Markas Lahirnya Berita Kasus
Kembali ke cerita awal, asal mula keberadaan kantor Perwakilan Surat Kabar Harian Terbit & Pos Kota untuk Wilayah Indonesia Timur berkedudukan di Kota Makassar, di Jalan Penghibur depan tanggul Pantai Losari. Juga punya cerita dan kisah tersendiri.
Di kantor berlantai dua ini, bolehlah saya sebut sebagai "Markas Lahirnya Berita Kasus Panas" yang pernah terjadi di seantero Kota Makassar, bahkan se Provinsi Sulawesi Selatan, Tenggara, Tengah dan Utara serta Gorontalo.Â
Kenapa? Karena dari sekian daerah yang disebutkan tersebut di atas, ada teman-teman saya yang lain sebagai koresponden atau wartawan daerah, yang juga punya andil menyuplai berita ke Makassar, sebelum kemudian dikirim ke kantor redaksi Pos Kota Grup di Jakarta. Ya, Â melalui kantor perwakilannya di tanggul Losari ini.
Adapun "laskar" pemburu beritanya ketika itu adalah, antara lain: almarhum Sirajuddin Palaguna (Udin Palaguna) pernah ditugaskan di Kendari Sulawesi Tenggara, Andie H Makkasau di Palu Sulawesi Tengah, Chalid Said di Gorontalo, Kingfri Gusumolo di Luwuk Banggai, dan almarhum Abdul Kadir Parewe di Kabupaten Maros.
Sedang yang memantau peristiwa di Kota Makassar dan daerah Sulawesi Selatan secara umum, ada almarhum Mas Alim Katu dan adiknya Samiang Katu (Kini Profesor, guru besar UIN Makassar), Andi Andi Salman Maggalatung (kini juga Profesor, guru besar UIN Jakarta dan mantan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat), juga almarhum Moh Arief Gekosa.
Sempat juga bergabung sebagai editor, almarhum Syahrir Makkuradde (Koresponden Majalah Tempo Jakarta, terakhir Ketua Panwaslu Sulsel) dan almarhum Burhanuddin Amin (koresponden Harian Pelita Jakarta).
Sementara "pasukan muda" di garis depan sebagai reporter ketika itu, selain saya Nur Terbit atau "Wartawan Bangkotan", juga ada Theten Alhabsy (jadi pengusaha) Andi Bustamin Amin, Ibrahim Manisi, M Said Muchtar (kini lawyer), Agung Nugraha (kini dosen), M Saleh Yadaeni (jadi guru), Usamah Kadir Daud, La Ode Hiari Zaidin (kini ASN Sulawesi Tengah), almarhum Syahrul Ode, Yusman Hasan dan almarhum Hasan Mintaraga. Juga ada dua fotografer: Chandra Noor dan L. Hasan.
Selain itu masih ada dua "Srikandi" kami, yakni Rabiatun Drakel dan Ilham Nur Putri (kini Wakil Ketua KKSS Pusat). Tak ketinggalan di bidang pemasaran dan keuangan, ada Hj-Rosniati, Hj Junaenah Karim, Ida Farida, Asni, Rina, Syarifah, Sabar, Ali, Pak Lili dan lain-lain.