Data GLOBOCAN, International Agency for Research of Cancer (IARC), diketahui bahwa pada tahun 2018 diestimasi ada 18,1 juta kasus kanker baru.Â
Terdapat 9,6 juta kematian di seluruh dunia. "Di antaranya disebabkan oleh kanker di seluruh dunia," kata dr. Nanda P. Chintia.Â
Kanker Payudara di Indonesia
Selama ini masyarakat khususnya kaum wanita, menganggap bahwa kalau ada benjolan di payuradara itu pasti tumor. Gejala awal menuju kanker.
Bagi wanita, kata tumor itu cukup menakutkan. Sebab tumor bisa jinak atau ganas, apalagi kalau memang sudah pernah diperiksakan ke dokter dan dinyatakan bahwa itu memang terkesan tumor ganas.Â
"Mereka berpikir, wah ini bahaya. Tumor itu kan adalah penyakit yang akan membutuhkan biaya pengobatan dokter yang mahal nih," kata Indah Kirana, Ketum IKWI Pusat di ruang kerjanya, Gedung Dewan Pers, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Hal tersebut disampaikan Indah Kirana mengutip cerita beberapa wanita saat organisasi yang dipimpinnya menggelar acara "Deteksi Dini Kanker Payudara" pertengajan Desember 2022 lalu.
Istri dari Ketum PWI Pusat ini pun lalu melanjutkan ceritanya. Katanya, dari pemahaman tersebut banyak wanita akhirnya memilih cara lain dengan pengobatan alternatif. Â
Kemudian mereka menunggu sebulan, dua bulan hingga tiga bulan, ternyata tumor yang ada di payudaranya itu ganas sekali. Dalam masa tiga bulan itu adalah sudah masuk stadium empat.
"Jadi masyarakat kita banyak yang seperti itu. Mereka takut kalau mau ke dokter. Akhirnya lebih memilih pengobatan alternatif," kata Indah Kirana.