Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Deteksi Dini Kanker Payudara

2 Januari 2023   21:28 Diperbarui: 2 Januari 2023   22:08 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang bapak-bapak hanya pemeriksaan umum, gak sampai periksa payudara koq hehe..(Foto Nur Terbit)

Data GLOBOCAN, International Agency for Research of Cancer (IARC), diketahui bahwa pada tahun 2018 diestimasi ada 18,1 juta kasus kanker baru. 

Terdapat 9,6 juta kematian di seluruh dunia. "Di antaranya disebabkan oleh kanker di seluruh dunia," kata dr. Nanda P. Chintia. 

Kanker Payudara di Indonesia

Selama ini masyarakat khususnya kaum wanita, menganggap bahwa kalau ada benjolan di payuradara itu pasti tumor. Gejala awal menuju kanker.

Bagi wanita, kata tumor itu cukup menakutkan. Sebab tumor bisa jinak atau ganas, apalagi kalau memang sudah pernah diperiksakan ke dokter dan dinyatakan bahwa itu memang terkesan tumor ganas. 

"Mereka berpikir, wah ini bahaya. Tumor itu kan adalah penyakit yang akan membutuhkan biaya pengobatan dokter yang mahal nih," kata Indah Kirana, Ketum IKWI Pusat di ruang kerjanya, Gedung Dewan Pers, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Dokter Nanda dan Ibu Indah Kirana pada penyerahan kenang-kenangan didampingi pengurus IKWI (foto dok panitia)
Dokter Nanda dan Ibu Indah Kirana pada penyerahan kenang-kenangan didampingi pengurus IKWI (foto dok panitia)

Hal tersebut disampaikan Indah Kirana mengutip cerita beberapa wanita saat organisasi yang dipimpinnya menggelar acara "Deteksi Dini Kanker Payudara" pertengajan Desember 2022 lalu.

Istri dari Ketum PWI Pusat ini pun lalu melanjutkan ceritanya. Katanya, dari pemahaman tersebut banyak wanita akhirnya memilih cara lain dengan pengobatan alternatif.  

Kemudian mereka menunggu sebulan, dua bulan hingga tiga bulan, ternyata tumor yang ada di payudaranya itu ganas sekali. Dalam masa tiga bulan itu adalah sudah masuk stadium empat.

"Jadi masyarakat kita banyak yang seperti itu. Mereka takut kalau mau ke dokter. Akhirnya lebih memilih pengobatan alternatif," kata Indah Kirana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun