"Ada benarnya istilah 'dunia ini tidak selebar daun kelor'. Di situ -situ juga muter-muter," kata kawan saya yang lain, Effendi Siahaan, wartawan senior dari koran Sinar Pagi. Kini korannya mengikut tren, sudah media online.
Memang pada akhirnya tak pernah ada yang bisa menebak, akan ke mana Tuhan mengarahkan langkah kaki kita untuk diayun. Kami berdua, saya dan kawan saya Bang Syafril Elain, juga teman-teman wartawan lain yang beralih profesi jadi pengacara, contohnya.Â
Pisah dari media yang sama, eh giliran ketemu sudah punya kantor masing-masing. Bukan kantor media lagi, tapi kantor lawyer, kantornya para pengacara.
Padahal ketika waktu itu di lapangan era 1980-an, kami berdua sering ketemu sama-sama meliput. Terutama liputan berita hukum. Salah satunya sidang kasus Tragedi Tanjung Priok, September 1984.
Kala itu, Saya (Nur Aliem Halvaima) dari Harian Terbit (Pos Kota Grup) punya Pak Harmoko, mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Menteri Penerangan, Menteri Urusan Khusus, dan Ketua DPR MPR era Soeharto.
Saya juga belajar jadi wartawan sejak masih kuliah di Makassar, jadi wartawan koran daerah dan merangkap jadi koresponden surat kabar nasional terbitan Jakarta. Ya koran Pak Harmoko itu.Â
Sebelumnya, saya mengabdi di mingguan Bharata milik mantan aktor film dan anggota DPR RI Zainal Bintang, terus ke SKH Mimbar Karya milik Moh Anis, mantan pengurus Serikat Penerbit Seluruh Indonesia (SPSI) Cabang Sulsel.
Sedang Syafril, juga tak kalah "begawan" medianya seperti saya. Dari satu koran ke koran yang lain. Ketika sama-sama meliput kasus Tragedi Tanjung Priok, Syafril masih di Harian Prioritas lalu lanjut ke Media Indonesia, keduanya punya Surya Paloh.
Selain itu, pada 1984-1986 Syafril sudah berkarya di Kantor berita Nasional Indonesia (KNI). Pada 1986-1987 di koran berwarna Prioritas, pada 1988-1989 di Harian Jayakarta, dan pada 1989-1992 di Harian Media Indonesia.
Eh, ujung-ujungnya ketemu lagi di kantor redaksi surat kabar edisi sore di Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Jakarta Timur. Satu tim di koran sore Harian Terbit.Â