ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit.Â
Oleh karena itu satu nomor ISBN untuk satu buku akan berbeda dengan nomor ISBN untuk buku yang lain. Kode ISBN menempel di bagian cover belakang, juga di bagian isi buka di halaman pertama.
ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yan berkedudukan di London. Di Indonesia, Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia.Â
Perpustakaan Naasional RI mempunyai fungsi memberikan informasi, bimbingan dan penerapan pencantuman ISBN serta KDT (Katalog Dalam Terbitan).Â
KDT sendiri merupakan deskripsi bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data yang diberikan penerbit untuk dicantumkan di halaman balik judul sebagai kelengkapan penerbit.
Adapun fungsi ISBN adalah antara lain : memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit.Â
Membantu memperlancar arus distribusi buku karena dapat mencegah terjadinya kekeliruan dalam pemesanan buku.
Sarana promosi bagi penerbit karena informasi pencantuman ISBN disebarkan oleh Badan Nasional ISBN Indonesia di Jakarta, maupun Badan Internasional yang berkedudukan di London.
Nah, itulah salah satu alasan yang mendorong, kenapa saya harus tetap menulis -- Insha Allah, sampai tua.
Antara lain, buku "Lika-Liku Kehidupan Wartawan" (PWI Pusat, 2020), "Wartawan Bangkotan - Jurnalisme Investigatif" (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan/YPTD, 2020), "Mati Ketawa Ala Netizen" (YPTD, 2021) dan segera menyusul "Menulis Sampai Tua".