Ini semuanya, sebenarnya selain agar tidak cepat pikun karena berhenti menulis, juga karena satu hal. Tak bisa melepaskan diri dari habibat dunia tulis menulis, terutama menulis reportase sebagai layaknya wartawan. Seperti dulu lagi.
Itu sebabnya, saya sempat panik, ketika divonis oleh dokter menderita penyakit mata katarak. Bagaimana bisa menulis (mengetik) kalau mata sudah buta? Benar. Buktinya mata kanan saya seolah melihat kabut, dan pandangan tertutup asap.Â
Mata kanan pun dioperasi, minggu lalu, dan kini berdiam di rumah menikmati masa pemulihan pasca operasi. Harusnya sih istirahat, tapi tokh tangan terasa gatal. Tetap juga akhirnya menulis.
"Sudah sembuh Bang Nur?," tanya beberapa teman di WA. Saya jawab, "Alhamdulillah, agak mendingan".
Saya jadi teringat lagi, satu guyonan di tempat tongkrongan para pemburu berita.Â
"Wartawan itu menulis". Kata teman. Kalau gak menulis? Ya, tetap juga namanya wartawan. Tapi cuma dianggap "wartawan" CNN. Apa itu CNN?Â
Apakah yang dimaksud Cable News Network (CNN)? itu loh sebuah saluran berita kabel asal AS yang didirikan tahun 1980 oleh konglomerat media asal Amerika Serikat : Ted Turner.
Mirip-miriplah. Tapi ini CNN-nya parah. CNN = Cuma Nanya Nanya, Cuma Nyatat Nyatat, Cuma Numpang Nampang, cuma... hahahaha.....
Satu hal yang sering membuat kejutan bagi saya yang mencoha terus menulis sampai tua, yakni ketika setiap kali menerima pesan khusus melalui jaringan pribadi.
"Bang Nur Terbit, ISBN akan diusulkan hari ini ke Perpustakaan Nasional, email segera Judul Buku, Kata Pengatar, Daftar Isi dan Sinopsis, Salam Literasi," kata Pak Thamrin Dahlan, teman sesama penulis yang kini mengelola penerbitan buku.
Apa itu ISBN? Pengertian ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN.Â