Rasulullah saw juga menegaskan:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
”Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan (yaitu hubungan tali silaturahmi).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Fadhilah yang agung
Anjuran untuk membina tali silaturahmi sangat jelas. Sebagaimana diterangkan Ibnul Atsir, silaturahmi merupakan cerminan berbuat baik kepada keluarga dekat, berlemah-lembut kepada mereka, memperhatikan keadaan mereka meski mereka berada di daerah yang jauh.
Allah menjanjikan fadhilah yang begitu luar biasa jika kita mau menyambung tali kekerabatan, diantaranya akan menambah umur dan melapangkan rizki kita.
Dari Anas bin Malik ra bahwasanya Rasulullah saw telah bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa senang apabila dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali kekerabatannya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits shahih di atas menjelaskan bahwa rizki seseorang bisa ditambah dan kematian seseorang bisa ditunda jika ia menyambung tali silaturahmi. Lantas bagaimana ini terjadi, sedangkan rizki dan usia seseorang telah ditentukan oleh Allah?
“Maka jika kematian mereka telah tiba niscaya mereka tidak bisa menundanya walau sesaat dan tidak pula mereka bisa menyegerakannya.” (QS. Al-A’raf: 34)