Dari tiga kerangka itu mana yang lebih dominan bertemu laku ketika sekolah diharuskan melakukan digitalisasi sekolah _(digital education)._ Haruskah semua pembelajaran berbasis platform? Haruskah setiap sekolah menyiapkan studio digital?Â
Sudahkah setiap _stakeholder_ pendidikan memahami empat pilar kurikulum litersi digital? _Digital safety, digital skill, digital ethics, digital culture?_ Sejauh mana derajat desiminasinya.Â
Haruskah semua pembelajaran berbasis video yang terunduh ke youtube? Sekali lagi, _endgamnya_ ada pada sikap mental, sikap nalar setiap pemangku pendidikan untuk meningkatkan kompetensi literasinya. Jangan harap literasi digital bisa menjadi kekuatan setiap pembelajar jika literasi dasarnya saja (baca tulis dan numerasi) hanya sebatas wacana dan diwacanakan.Â
Yang penting bagi kita saat ini adalah dare to action di atas setiap kebijakan apapun dan sadar atas kehadiran kita _prove we exist because of working. Tinggalkan oldmind yang hanya menuju material, financial, apalagi _profeet oriented._
*Ki D. Andana* _Bakti dan Kreativitas Guru Tak Pernah Surut: Kegelisahan Menghadapi Sikap Mental Diri Sendiri_ 08/09/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H