Karena yang dipegang adalah kata
"Tubuh dan jiwaku hanya untukmu, Dinda"
-----
Dan kehampaan tak dapat terusir dalam smalam
Gerimis menderai di halaman
Pantaskah rindu itu untuknya
Pantaskah hidup itu untuknya
Pantaskah cinta itu untuknya
-----
Nia Samsihono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!