Sesampainya di rumah sakit, disambut bapak Satpam yang ramah. Karena sudah daftar online yang sudah ada nomer antriannya, jadi kami tinggal masukkan nomer pin di komputer. Setelah itu tinggal antri saja di depan ruangan. Dan dapat nomer 5.Â
Seperti biasa, dengan keluhan yang tinggal nyeri saja dibagian dada. Tapi tetap diberi obat oleh bu dokter.
Semua Eneng yang melakukan dari antri obat dan pembayaran. Aku disuruh duduk santai di kursi tunggu.
Wah, baik sekali saudariku ini. Setelah keluar dari rumah sakit. Kami pun menuju tempat parkir dan siap untuk pulang.
Kurang lebih 100 meter dari rumah sakit, kami pun mencari warung makan. Mampir juga kami buat makan siang, karena perutku mulai keroncongan.
"Maem apa..." tanya eneng.
"Terserah, tapi ndak pedes dan ndak kecut. "pintaku.
"Rawon 1, soto 1 ya mbak." pesen eneng.
Setelah makanan siap, kami langsung makan dan memesan es teh. Aku yang masih harus menjaga makan dan minum, cukup meminum air putih yang aku siapkan dari rumah.
Soto yang hambar karena tanpa jeruk nipis dan sambal itu sesuatu sekali. Tetapi tetap aku makan, agar perutku terisi. Karena sehat itu harus diikhtiari. Tetap menjaga makanan dan minuman yang masuk ke tubuhku.
"Alhamdulillah, kenyang. Yok pulang..."ucap eneng, sambil meneguk es teh pesanannya sampai habis.