Mohon tunggu...
da.styawan
da.styawan Mohon Tunggu... Lainnya - Statistisi Pertama

Statistisi Pertama BPS Kabupaten Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

May Day, Momentum Meningkatkan Daya Saing Pekerja

23 September 2018   15:58 Diperbarui: 23 September 2018   16:15 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia, maka rasio penggunaan tenaga kerja asing pada tahun 2017 adalah sebesar 0,1 persen. Adapun rasio penggunaan tenaga kerja asing di beberapa negara Asean seperti Malaysia adalah sebesar 1,8 persen, Thailand 1,7 persen, dan Singapura 1,4 persen. Dengan demikian, sebenarnya Indonesia memiliki rasio penggunaan tenaga kerja asing yang relatif masih kecil dibandingkan beberapa negara lain di kawasan ASEAN.

Keberadaan tenaga kerja asing, jika dilihat berdasarkan negara asal, sebagian besar dari mereka yakni sebanyak 28,85 persen berasal dari China. Persentase ini meningkat 0,18 persen jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2016. 

Persentase negara asal terbanyak berikutnya adalah 15,75 persen berasal dari Jepang, 11,07 persen dari Korea Selatan, 7,25 persen dari India, dan 5,35 persen dari Malaysia. Sedangkan sisanya, tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia berasal dari negara-negara seperti Filiphina, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Singapura, dan negara lain. 

Sementara itu, jika dilihat dari sisi jabatan, mayoritas tenaga kerja asing di Indonesia, yakni sebesar 27, 76 persen, bekerja sebagai profesional. Kemudian sebanyak 23,38 persen bekerja sebagai manager, 18,14 persen sebagai direksi, dan 14, 86 persen sebagai konsultan. Sedangkan sisanya, tenaga kerja asing di Indonesia bekerja sebagai teknisi, supervisor, dan komisaris.

Berdasarkan data-data dari Kementerian Tenaga Kerja di atas, jelas terlihat bahwa pada umumnya tenaga kerja asing di Indonesia bekerja sebagai tenaga-tenaga ahli. 

Mereka adalah seorang profesional dengan kompetensi dan keahlian di bidang tertentu. Hal ini secara tidak langsung menggambarkan bahwa kebutuhan-kebutuhan terhadap tenaga-tenaga dengan keahlian di bidang tertentu relatif belum bisa dipenuhi oleh tenaga kerja lokal Indonesia. Hal ini sekaligus mengindikasikan adanya ketimpangan kompetensi antara tenaga kerja lokal dan asing. Ketimpangan ini salah satunya diakibatkan oleh relatif rendahnya tingkat pendidikan sebagian besar pekerja di Indonesia.

Angkatan Kerja Didominasi Pekerja Berpendidikan SD

Teori human capital menyatakan bahwa pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia yang memberi banyak manfaat. Manfaat tersebut antara lain kondisi kerja yang lebih baik, efisiensi produksi, peningkatan kesejahteraan, dan tambahan pendapatan seseorang. 

Teori ini mulai dicetuskan pada tahun 1960-an oleh Theodore Schultz tentang Investment in Human Capital. Schultz menyatakan bahwa pembangunan sektor pendidikan dengan memposisikan manusia sebagai fokus dalam pembangunan telah memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini dapat dicapai melalui terjadinya peningkatan keahlian/keterampilan dan kemampuan produksi dari tenaga kerja.

Bagaimana dengan Indonesia? Data hasil Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2017 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyuguhkan potret yang menarik. 

Hasil survey tersebut mencatat bahwa jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas di Indonesia yang termasuk angkatan kerja mencapai 128,06 juta orang. Jumlah tersebut naik sebanyak 2,62 juta orang apabila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2016 dan turun sebanyak 3,49 juta orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun