Hal yang ketiga, terkait dengan proyeksi 2019. Banyak orang menganalisa, pencalonan Agus hanya merupakan batu ujian sekaligus batu lompatan untuk bertarung di Pilpres 2019.
Hanya ada satu hal yang mungkin dilupakan dalam analisa itu. Saya sendiri ndak kepikiran, dan baru ngeh ketika diingatkan Maz @bimoalbad di twitter.
Jika Agus memenangkan PilGub DKI 2017, dan memutuskan bertarung dalam Pilpres 2019, maka akan terbuka kemungkinan DKI Jakarta untuk pertama kalinya dipimpin seorang Wanita.
Entah dengan Anda, tapi sejak lama saya selalu punya fantasi yang sama: jika kejamnya Ibu tiri selalu berhasil dihapuskan dengan kasih seorang Ibu, maka Ibu Kota yang konon lebih kejam dari ibu tiri akan menjadi tantangan yang sepadan bagi pemimpin dengan naluri seorang Ibu.
Jakarta itu keras. Sejak lama kita kenal kehidupan Jakarta penuh dengan persaingan ketat dan kegerahan sebagai akibatnya. Dan rasanya, patut diuji bagaimana naluri seorang Ibu berhasil mengayomi penduduk jakarta dengan segala masalahnya.
Karena itu satu hal yang belum pernah dicoba bukan?
***
Tiga hal di atas, membuat saya kali ini tersenyum takluk. Belum pernah saya sesenang ini melihat keputusan SBY.
Meski saya tidak pernah berjanji ini akan menjadi kebiasaan yang terulang, paling tidak kali ini saya akan menyampaikan salam.
Â
Â