Mohon tunggu...
d_b
d_b Mohon Tunggu... -

bapak-bapak

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

SBY, Manchester United dan Pilkada Rasa Sepak Bola

27 September 2016   00:20 Diperbarui: 27 September 2016   10:03 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manchester United. Mirror.co.uk

Dan melihat calon-calon yang akan maju bertarung, rasanya hal itu ndak akan terelakkan. Inevitable. Pastinya kejadian masa kampanye yang penuh caci maki, fitnah dan bully jadi lebih akurat ketimbang ramalan kapan kita Kiamat.

Karenanya ketika Partai Demokrat mengumumkan Agus Harimurti dan Sylviana Murni sebagai pasangan calon gubernur-wakil gubernur dari koalisi PD, PPP dan PKB, sontak saya merasa kagum luar biasa.

Ini SBY, yang sebagai pemusik saya pandang nyebelin karena album-albumnya ndak ada yang bergenre gothic metal, yang sebagai presiden masa pemerintahannya sering saya pandang sinis karena kesuwen dan keliatan lambreta rata hayo kayak orang ragu-ragu saja, ternyata punya strategi yang layak dihormati.

***

Sebagian besar orang mungkin hanya melihat pencalonan anak tertuanya dari sisi "upaya meneruskan Dinasti," dan memang, faktor itu rasanya ndak keliru. Tapi saya melihat bagaimana cerdiknya SBY bersiasat dalam politik, bagaimana ia membaca, mengisi pembacaannya dengan berbagai pertimbangan, sebelum akhirnya memutuskan.

Keputusan SBY mencalonkan AH dan SM kali ini rasanya layak diakui sebuah gocekan yang cantik. Ada 3 hal yang saya cermati sebagai makna yang menunjukkan kecantikannya.

Pertama, dua sosok ini memberikan alternatif baru yang mengejutkan. Bukan hanya asal calon alternatif, tetapi penjodohan keduanya sebagai pasangan diperhitungkan secara cermat untuk punya potensi kekuatan yang cukup membuat perhatian orang menoleh dan berpikir ulang.

Agus Harimurti adalah sosok pemuda yang cukup ideal. Berprestasi di akademik dan militer jelas menunjukkan kepribadian yang tidak bisa dianggap biasa-biasa saja.

Tentu saja, untuk perkara "Calon Gubernur ditentukan Ketua Partai/Orang yg dianggap pemimpin Partai," bagi saya masih jauh dari harapan berjalannya demokrasi yang baik. Tapi mungkin memang kita sedang berproses menuju ke sana, jadi saya ndak mau protes lebih banyak soal itu.

Terlepas dari Agus adalah anaknya, terlepas pula dari analisa yang menyoroti Agus sebagai pangeran yang disiapkan untuk mengukuhkan dinasti Cikeas, sosok Agus secara pribadi tetap harus diakui seorang Calon Pemimpin yang memiliki potensi kualitas.

Dan di sini saya lebih takjub dengan keberanian untuk menarik Sylviana Murni sebagai pasangan untuk menantang Ahok sebagai petahana. Ibu satu ini adalah salah satu PNS dengan karir yang bagus, dan pengalaman birokrasi yang matang di DKI. Saya bahkan berani menilai, untuk persoalan DKI, SM yang sudah menjalani masa kerja sejak tahun 80-an bahkan boleh jadi lebih matang dari Ahok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun