"enggak kok. cuman mampir he..he.." jawab ku.
"kok bareng sama pelatih. itu mas neno sang pelatih teater kan??" dia mulai curiga.
"huum itu mas neno pelatih teater sekolah kita. ya biasa lah tadi aku kerumahnya dolan trus diajakin kesini :)" dalih ku.
"ayooo semua kumpuulll!!!" teriakan mas neno memecah percakapan kami. dan acara dimulai dari perkenalan anggota, sampai akhirnya...
"oke terakhir marilah kita sambut ketua Ekskul teater sekolah kita.. Dedy.. silahkan mas dedy memperkenalkan diri.." teriak sang pelatih.
"eh sejak kapan aku jadi ketua?? perasaan gak ada pelantikan??" ujar ku sambil bercanda. dan disaat yang sama aku melihat wajah terkejut yang ku nantikan dibumbuhi ekspresi jengkel dan bingung yang terlukis jelas di wajah nisa.
***
esoknya. tepat saat baru saja aku mengambil pena dan siap menulis "PR" yang harusnya tadi malam ku kerjakan, terdengar suara merdu yang lembut di pojok kelas.
"mas.. mas dedy"
seakan terhipnotis dan aku tahu siapa pemilik suara merdu itu segera saja ku hampiri asal suara itu.
"iya kenapa nisa? ada yang bisa ku bantu? ujar ku sambil sedikit bercanda.
"mas kemaren bohong kan sama aku. katanya cuman mampir ternyata.. aku terkena ilusi huuh.." dengan wajah cemberut yang identik dengan kejengkelan, dia protes di depan ku seakan tidak terima akan apa yang ku perbuat.
"ha ha.. iya iya.. maaf bercanda doang" ucap ku bertahan.