"huum mas. eh ngomong ngomong nama mas siapa ya?" tanyanya sambil tersenyum malu.
"jiah.. hadeh minta tanda tangan kok lom tahu namanya iki piye tha?? " itu dibuku ada :)" canda ku.
dan pertemuan itu pun berakhir dengan berbunyinya bel tanda berakhirnya waktu sekolah.
****
sore itu kala mas neno sang pelatih dan aku datang terlambat karena motor yang mogok disambut dengan meriah oleh anak2 baru. aku sempat terkaget saat ku menoleh ke sudut aula, dan disana duduk seorang gadis belia yang lugu dengan tudung yang rapi dan kacamata yang menambah manis wajah imutnya.
'nisa?? dia ikut teater??' kata ku dalam hati.
"whoy.. bangun - bangun udah nyampe" teriakan kencang di sisi telinga membangunkan ku dalam lamunan.
"apa sih mas.. nganggu aja" gerutu ku pada sang pelatih.
sejenak aku amati nisa tampak sendiri tanpa ada teman yang mengajaknya mengobrol. hanya sesekali para senior mengajaknya ngobrol, namun tidak digubrisnya. ya mungkin dia merasa asing dan malu untuk lebih akrab pada mereka. tanpa sadar aku sudah disampingnya.
"eh ada cewek sendirian, godain aah.." canda ku saat penyakit usil ku kambuh.
"eh mas dedy ikut teater juga ya mas??" tanya-nya,