Mohon tunggu...
Cynthia Gema Lestari
Cynthia Gema Lestari Mohon Tunggu... Guru - Guru Produktif Broadcasting dan Perfilman SMKN 1 Ciomas

Hanya berbagi pengalaman dan menuangkan kreatifitas 😊🥰✌

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Project Based Learning dalam Pembelajaran Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman SMKN 1 Ciomas

9 Februari 2023   09:56 Diperbarui: 9 Februari 2023   14:33 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo!

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Perkenalkan saya Cynthia Gema Lestari, Guru Produktif Broadcasting dan Perfilman SMKN 1 Ciomas.

Saya sedang menjalani Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahun 2022.

Dalam kesempatan ini saya akan berbagi pengalaman tentang penerapan model pembelajaran Project Based Learning yang sudah saya implementasikan dalam pembelajaran praktik baik pada Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman SMKN 1 Ciomas .

Pengalaman saya meng-implementasikan Project Based Learning akan saya tuangkan dalam cerita praktik baik (Best Practice) dengan menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi, Hasil dan Dampak).

Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) mempunyai karakteristik pembelajaran berbasis proyek dengan konsep  student centered. Disini peserta didik mempunyai keputusan tentang sebuah kerangka kerja untuk menentukan solusi atau permasalahan yang telah diajukan. Project Based Learning (PjBL) adalah model sapu jagat (serba ada/serba bisa) yang melibatkan pembelajaran kontekstual,investigasi/inkuiri, dan problem solving yang akan berdampak sangat baik untuk kompetensi peserta didik secara keseluruhan (sikap, pengetahuan, dan keterampilan).

Situasi :

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

Latar Belakang Masalah :

- Peserta didik belum mampu membedakan naskah produksi Program Televisi Non Drama dan Naskah Program Televisi Drama.

- Peserta didik belum mampu untuk mencari referensi dan ber-literasi lebih luas sehingga terjadi miskonsepsi tentang perbandingan naskah produksi Program Televisi Non Drama dan Naskah Program Televisi Drama.

- Peserta didik belum mampu menerapkan improvisasi dalam penerapan naskah produksi Program Televisi Non Drama.

- Peserta didik tidak dapat berpikir kritis dalam penerapan naskah produksi Program Televisi Non Drama.

 

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik baik ini adalah untuk dapat mencari solusi dan memecahkan masalah yang seringkali dihadapi peserta didik.

Saya harus menampilkan metode pembelajaran yang menyenangkan, edukatif, interaktif dan kolaboratif untuk peserta didik agar permasalahan miskonsepsi dan rendahnya kemampuan bernalar kritis (HOTS) peserta didik dalam mengemas naskah produksi Program Televisi dapat terselesaikan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan yang ditemukan dalam proses pembelajaran?

- Minat dan motivasi yang dimiliki peserta didik untuk mencari referensi masih rendah.

- Daya berfikir dan bernalar kritis dalam menentukan ide/konsep masih rendah.

- Feedback yang didapatkan masih belum sesuai dengan harapan guru.

- Pasifnya sikap peserta didik dan kurang percaya diri dalam menerima arahan dari guru.

- Belum terbiasanya peserta didik dalam menerapkan deadline di setiap tugas/project

Pihak yang terlibat : Guru, Peserta Didik, Teman Sejawat

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau Langkah-Langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah dengan melaksanakan Rencana Aksi yang terdiri dari Rencana Aksi I dan Rencana Aksi II.

Khusus sesi ini yang akan saya ceritakan hanya Rencana Aksi II dengan Konsep "Praktik Rehearsal Produksi Program Televisi Non Drama LIVE Home Shopping."

Rencana Aksi II :

Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dengan menerapkan teknologi TPACK (Technological and Pedagogical Content, Knowledge) scan barcode untuk memenuhi beberapa materi pembelajaran seperti video tayangan referensi, dan scan barcode untuk mengerjakan beberapa kuis/ice breaking/LKPD saat pembelajaran praktik berlangsung.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran menggunakan Project Based Learning dan penerapan Sintak pembelajaran yang mempunyai karakteristik pembelajaran berbasis proyek/praktik dengan konsep  student  centered  berpusat  pada peserta didik.

Pelaksanaan :

Pelaksanaan Rencana Aksi II menggunakan acuan RPP dengan  Metode pembelajaran Project Based Learning/praktik dengan alokasi waktu 5x 45 Menit.

Produksi dilakukan 2x pertemuan, pertemuan pertama pemaparan singkat materi dan pertemuan kedua praktik dengan dimonitoring langsung oleh guru.

Melibatkan 20 peserta didik Kelas XI BCF dimulai mulai pukul 13.00 - 16.00 WIB. Video Rencana Aksi II dikemas menjadi 1 Video dengan durasi full 1.01.52 dan video durasi singkat 15 menit.

Evaluasi :

Evaluasi Rencana Aksi II pada pertemuan pertama dilakukan secara berkelompok dengan mempresentasikan konsep Desain Produksi sebagai acuan untuk praktik rehearsal produksi Program Televisi Non Drama.

Pada pertemuan kedua, evaluasi dilakukan dengan cara screening hasil praktik rehearsal produksi Program Televisi Non Drama dan menyampaikan point-point penting yang harus dikaji kembali dan dijadikan bahan evaluasi untuk praktik selanjutnya.

Penasaran dengan tayangan Rencana Aksi II sekaligus penerapan Project Based Learning yang sudah saya terapkan di dalam kelas, silahkan ditonton yaaaa jangan lupa Like, Comment and Subsribe


Refleksi :

Refleksi hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut.

Refleksi dari Rencana Aksi II yang telah dilaksanakan :

- Peserta didik mampu menguraikan serta memecahkan suatu masalah yang diberikan pada Rencana Aksi II.

- Ditampilkannya beberapa referensi naskah produksi Program Televisi Drama dan Non Drama dalam Rencana Aksi II, membuat peserta didik dapat membandingkan secara spesifik dan menemukan solusi untuk meminimalisir miskonsepsi.

- Keterampilan peserta didik dalam memanfaatkan Media Pembelajaran dengan teknologi TPACK sangat antusias dan membuat pembelajaran menjadi sangat menyenangkan.

- Pemilihan metode pembelajaran Project Based Learning dirasa sangat cukup untuk memancing peserta didik untuk dapat ber-kreatifitas dalam menyelesaikan keseluruhan masalah dalam tugas/project.

- Peserta didik menjadi kolaboratif antar sesama teman sekelompok dalam proses diskusi dan pada pelaksanaan praktik kekompakan antar kelompok meningkat sesuai dengan arahan guru.

- Peserta didik dapat menerapkan improvisasi dan bernalar kritis dalam proses praktik proses rehearsal pada Rencana Aksi II, host pada rehearsal produksi Program Televisi Non Drama tersebut dapat menerapkan naskah yang sudah dibuat dan menambahkan sedikit gimmick agar tayangan tersebut sesuai dengan konsep yang telat dibuat.

- Hasil dari penerapan Rencana Aksi II cukup efektif untuk membuat peserta didik aktif dan kompeten serta fokus untuk membuat peserta didik memiliki keahlian sesuai dengan yang diminatinya.

Kesimpulan yang dapat saya ambil dengan penerapan metode Project Based Learning ini khususnya di Broadcasting SMKN 1 Ciomas harus diterapkan pada SMK Broadcasting lainnya yaaa, karena memang SMK harus mempunyai program link and match dengan industri, sebelum peserta didik terjun langsung dan mendapatkan project-project dari industri,  Project Based Learning ini wajib diterapkan sebagai metode pembelajaran sehari-hari agar peserta didik terbiasa melakukan pembelajaran berbasis industri. 

Semoga SMK Broadcasting di seluruh Indonesia semakin keren dan berkembang menjadi pelopor SMK dengan jurusan favorit zaman now, juga industri kreatif Broadcasting dapat bersinergi (Link and Match) dengan seluruh peserta didik SMK agar terciptanya lulusan-lulusan terbaik dengan keahliannya masing-masing.

Sampai jumpa dalam cerita saya selanjutnya,

Love!

Cynthia Gema Lestari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun