“Jumlah relawan yang masih stay sampai sekarang sekitar 200-an. Kalau orang dari luar Gereja mau membantu juga gak apa-apa,” ungkap Bella.
Sistem kerjasama dilakukan dengan mereservasi (booking) ruangan di QBig untuk digunakan setiap minggu. Ruangan tersebut terletak di lantai dua. Saya sempat melakukan observasi ke sana bulan lalu. Sayangnya, saat observasi saya hanya bisa mengintip dari kaca luar karena ruangan terkunci dan lampu-lampu dimatikan.
Saya tidak bisa melihat bagian dalam dengan jelas. Untungnya, Morin memberikan folder dokumentasi selama ia bertugas sehingga saya bisa melihat dengan jelas ruangan itu. Ruangan itu cukup besar. Bangku-bangku merah dan hitam disiapkan untuk para akseptor.
Ruangan tersebut digunakan sebagai tempat pemberian vaksin, administrasi, dan ruang tunggu setelah penyuntikkan. Ketika jam makan siang, relawan juga beristirahat di sisi lain ruangan tersebut. Bagi akseptor dengan nomor urut yang masih jauh, mereka harus menunggu di luar ruangan sambil menikmati AC alam.
Selain dengan QBig, Morin juga mengatakan Gereja Santa Monika bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Karena sejak Maret 2022 sampai sekarang Gereja belum bekerjasama lagi, dinas kesehatan perlu menurunkan relawan sendiri dengan kuota yang lebih terbatas. Ketidakaktifan Gereja disebabkan karena banyak relawan yang terpapar Covid-19, termasuk Morin sendiri sehingga mereka diistirahatkan.
Awal mula perekrutan Morin menjadi relawan
Guys ada yang mau jadi relawan vaksinasi gak?
Ayo dong ikut, yang daftar baru dikit nih.
Chat dari Bella mengagetkan Morin. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya ia setuju untuk mendaftar sebagai relawan. Kayaknya seru, pikirnya. Hitung-hitung untuk menambah pengalaman juga. Namun, orang tua Morin belum tahu anak tunggalnya itu mendaftar menjadi relawan. Padahal, ada keluarganya yang terkena Covid-19. Hal ini menimbulkan ketakutan tersendiri.
Akhirnya, Morin memberanikan diri untuk bicara langsung dengan ibunya yang saat itu sedang berlibur di Tangerang Selatan. Benar saja, ibunya tidak setuju kalau Morin harus berhadapan dengan orang yang belum divaksin.
“Gak gak gak. Kamu gila? Kalau kamu ikut gak usah pulang!” bentak ibunya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!