Apakah sekolah-sekolah Anda saat ini telah menggunakan teknologi modern sebagai media pembelajaran? Pembelajaran abad ke-21 tidak akan terlepas dari penggunaan teknologi khusunya teknologi modern, namun tidak dipungkiri masih banyak sekolah-sekolah yang belum dapat mengintegrasikan teknologi modern ke dalam pembelajaran di kelas.Â
Teknologi konvensional masih menjadi satu-satunya teknologi yang dianggap mudah digunakan. Hal tersebut terjadi bukan atas keinginan pribadi, namun terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi sekolah-sekolah tersebut tidak dapat megintegrasikan teknologi modern secara maksimal. Salah satu sekolah yang belum dapat mengintegrasikan teknologi modern secara maksimal adalah SMPN 25 kota Malang.
SMPN 25 kota Malang sebenarnya telah memiliki teknologi modern yang mendukung pembelajaran seperti LCD proyektor pada setiap kelas, namun permasalahannya adalah tidak semua LCD di kelas dapat digunakan, beberapa LCD di kelas mengalami kerusakan dan pencahayaan yang terlalu terang pada beberapa kelas menyebabkan gambar yang tampil pada layar kurang jelas.Â
Beberapa faktor lain yakni akses internet yang kurang baik, meskipun sekolah telah menyediakan wifi, namun wifi tersebut memiliki akses internet yang sulit digunakan.Â
Faktor berikutnya yakni beberapa guru lebih memilih tetap menggunakan teknologi konvensional dikarenakan ketika peserta didik dibebaskan menggunakan gawai untuk mengakses aplikasi-aplikasi pembelajaran tertentu, mereka justru tidak fokus dalam pembelajaran dan memilih membuka aplikasi lain yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran.Â
Faktor terakhir yakni beberapa guru memang belum terlatih dan memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan teknologi modern sehingga memilih untuk tetap menggunakan teknologi konvensional seperti penggunaan papan tulis dan berpaku pada penggunaan buku paket untuk menyampaikan pembelajaran.Â
Hal tersebut dapat dimaklumi karena dalam menyiapkan pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi modern memerlukan persiapan yang lebih matang, seperti memikirkan teknologi apa yang akan digunakan sebagai media pembelajaran, bagaimana materi akan tersampaikan, bagaimana mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan teknologi tersebut, dan teknologi apa yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik.
Namun di samping itu terdapat beberapa hal yang menjadi faktor mengapa teknologi modern perlu untuk diintergrasikan dalam pembelajaran abad ke-21 khususnya sebagai salah satu media pembelajaran.
Pertama, teknologi pembelajaran modern sebagai media pembelajaran dapat membantu merangsang pikiran, perasaan, minat serta kemampuan pada peserta didik. Hal tersebut terjadi karena peserta didik abad ke-21 merupakan generasi Z yang memang sudah terbiasa bersanding dengan teknologi.Â
Pengintergrasian teknologi tersebut dilakukan dengan tujuan agar mereka dapat memahami materi pembelajaran dengan cara melibatkan materi-materi pembelajaran ke dalam dunianya, bukan lagi dengan menarik mereka keluar dari dunianya, kemudian pembelajaran dilakukan dengan cara yang masih konvensional.Â
Kedua, pengintegrasian teknologi perlu dilakukan untuk meningkatkan keefektifan dilaksanakannya proses pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan mutu peserta didik dalam rangka penggunaan teknologi modern secara lebih tepat dan bermanfaat.Â
Ketiga, pengintergrasian teknologi modern perlu dilakukan untuk membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri memperoleh keterampilan untuk menghadapi persaingan global dan memperoleh keunggulan kompetitif pada abad ke-21.Â
Hal tersebut dapat terwujud apabila pengintegrasian teknologi modern berjalan efektif, teknologi modern berperan menjadi fasilitator pembelajaran melalui pembelajaran kolaboratif dan interaktif antara peserta didik, guru, dan sesama peserta didik untuk menunjang terciptanya keterampilan kerja yang kolaboratif pada setiap peserta didik (Fuadah dkk., 2023).
Berbagai faktor yang melatarbelakangi mengapa teknologi modern belum dapat diintegrasikan secara maksimal pada sekolah-sekolah tentu memerlukan adanya solusi untuk mengatasi hal tersebut.Â
Beberapa solusi yang mungkin dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain, pertama terkait kerusakan pada beberapa fasiltas seperti LCD proyektor dapat diatasi dengan pengecekan secara berkala oleh teknisi dan ditindaklanjuti dengan perbaikan segera, kemudian pengondisian ruang kelas terhadap pencahayaan agar gambar yang ditampilkan pada layar dapat terlihat jelas.Â
Kedua, terkait tidak fokusnya peserta didik dalam pembelajaran ketika menggunakan gawai dan sulitnya akses internet, hal tersebut dapat diatasi dengan pembatasan penggunaan gawai hanya satu gawai dalam satu kelompok, sehingga mereka akan fokus pada pembelajaran karena yang digunakan hanya satu gawai.Â
Sedangkan solusi untuk sulitnya akses internet di sekolah dapat diatasi dengan menggunakan teknologi modern berupa media pembelajaran yang tidak memerlukan akses internet kuat salah satunya seperti web padlet.Â
Solusi lain yang dapat diterapkan yakni menggunakan media pembelajaran yang dapat "diofflinekan" terlebih dahulu seperti google classroom. Sebelum pembelajaran atau saat di rumah dengan akses internet kuat, peserta didik dapat diminta untuk mengaktifkan fitur offline pada aplikasi tersebut, sehingga ketika tidak ada akses internet atau akses internet sulit di sekolah, aplikasi akan tetap dapat digunakan untuk mengetik dan mengedit google document, melihat presentasi di google slide, mengakses file di google drive, dan lain-lain.Â
Ketiga, terkait guru yang memang belum terlatih dan memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan teknologi modern dapat diatasi dengan pemberian pelatihan rutin mengenai penggunaan teknologi modern sebagai media pembelajaran, mulai dari pelatihan media pembelajaran yang sederhana hingga yang kompleks.Â
Meskipun banyak tantangan lain yang mungkin terjadi dalam mengintegrasikan teknologi modern dalam pembelajaran, tetapi pasti ada solusi yang dapat megatasinya. Namun yang harus digarisbawahi adalah apapun teknologi yang digunakan, baik konvensional maupun modern, guru tetap merupakan peranan yang paling penting dalam mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.
Referensi:
Fuadah, A. T., Choerunnisa, N. A., Herniati, S. T., Mudjenan, I. M., Hasan, M. L., & Santoso, G. (2023). Persfektif; Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran Abad ke-21 di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan Transformatif, 2(2), 154-164.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H