Mohon tunggu...
N. Alam Pratama
N. Alam Pratama Mohon Tunggu... Freelancer - Lingkar Ide

Penikmat musik, anime dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebotol Vodka, Cinta dan Kisah yang Usang

30 Juni 2023   14:24 Diperbarui: 30 Juni 2023   14:35 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I.

Bulan Juni tiba

Saat musim semi menuju purnamanya

Masa lalu mengendap-endap dalam gelap

Di pojok kamar atau di bawah bantal

Kala kedinginan malam menikam

Sungguh tiada mantra sehebat kesumat

Malam adalah dusta

Kekecewaan dan kegetiran yang menyandera adalah nyata

Diantara hening dan detak arloji

Ku tuang perlahan air Vodka dalam botol ke gelas sloki

Dan, mulai ku rangkai imaji

Oh, God! Aku termenung, bergeming dan mengingat janji

Sial, ternyata aku mulau mabuk

Di antara teks Kafka dan puisi Rumi aku terpuruk

Fuck this stupid reality! Gumamku

II.

Malam penuh dusta

Sebotol Vodka tanpa pesta

Semua nyata

Waktu semakin menuju pagi

Aku lelap dibalik tirai

Mesra berpadu dengan sunyi

Mampus kau dikoyak-koyak sepi! Kata mas Chairil di pelataran mimpi

Mengenaskan sekali

Tubuh yang dingin, pun pucat bak mayat

Menyemai kenangan di antara kunang-kunang dan perasaan sakit yang menyayat

Ku pejamkan mata, ku rapalkan doa bersamaan meneruskan dosa

Aku ingin tidur lelap tanpa mengingat

Atau usai menenggak Vodka, bersama wangi parfummu yang menyengat

Disampingku, dekat, juga mendekap penuh kasih yang terawat

III.

Ku tuang kembali Vodka yang ku beli tiga j lalu yang hampir habis

Sendiri,

Dan tanpa pesta

Mengingat dan melakukan dosa

Aku masih tetap saja kedinginan

Bekas angin malam saat tadi berkendara memeluk erat

Ah sial, tiada lagi pelukmu yang hangat

Pun bekas kecupmu di kening dan bibir hanya dapat diingat

Aku ingin kembali melakukan dosa-dosa denganmu

Di setiap ujung waktu dan temu

Kembali,

Tak ingin hanya sekedar mengingat

Sebab itu menyakitkan, sangat menyakitkan

Kini aku hanya bisa menulis puisi

Sambil menanti sebuah perjumpaan intim

Denganmu, dengan asmara yang menari-nari

Ah sial, namun asmara adalah api

Membara dan membakar emosi

Mengencangkan urat saraf dan kehendak menjadi tak terkendali

Amor fati, amor fati

Gemercik rindu adalah selembaran haru

IV.

Dini hari terlewati

Adzan subuh telah usai membelah horizon pagi

Aku masih belum pula lelap tertidur

Menghabiskan waktu menguntai kenangan

Meratapi sedih akibat kerinduan

Kasih sayang dan rasa sedih adalah jalan yang tak terpisahkan

Itulah kenyataan yang tak mampu disederhanakan

Namun, selalu mudah untuk diingat oleha otak, meski setengah sadar akibat sebotol vodka

Dini Hari Yang Panjang; Aku, Sebotol Vodka dan Tuhan

Sekitar pukul tiga dini hari

Aku mabuk dan berdoa

Bertasbih dan minum vodka

Aku bercumbu dengan kessndirian

Mengingat cinta dan badai prahara yang mengguncang

Semua, aku pasrahkan pada Tuhan sekaligus setan

Merindu sekaligus mengutuk

juga gerutu

Sekitar pukul tiga dini hari

Aku mengingat dan membenci

Merangkum segala hal yang nyata pada tsgukan Vodka

Aku tak tahu,

Apakah tuhan semakin membenciku

Atau, Ia akan lebih mengasihiku

Katanya, dalam kesabaran Ia bersemayam

Sedang menenggak Vodka asalah kesabaranku

Aku tak peduli,

Mencoba selalu tak peduli

Aku sedih sekali,

Sangat sedih sekali

Lagu-lagu favoritku bungkam

Dan, segalanya temaram

Aku hanya marah pada tiap hal yang mengganggu malamku

Aku ingin dipelukmu

Aku mabuk dan berdoa

Aku juga memprotes Tuhan

Dini hari menghitam kelam

Semburat sinar bulan ditawan gelap yang bergeliat

Sepi

Sunyi

Sendiri

Kalut mencoba menahan tangis

Kegetiran hati semakin menjadi-jadi

Kala tak sengaja melihat fotomu yang tak kusangka masih tersimpan dalam galeri

Kemudian, isak tangis memecah hening

Semakin cepat aku menuang dan menenggak Vodka

Semakin keras memprotes dan berdoa

Bila bisa, ingin ku lempar molotov ke beranda surga

Biar malaikat segera sampaikan pesanku kepada Tuhan;

"God, I want you to always be with me who is lonely"

Aku ingin minum Vodka denganmu dan memelukmu, sekali saja saat malam hari.

Wonosobo, 3 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun