Sebab itu menyakitkan, sangat menyakitkan
Kini aku hanya bisa menulis puisi
Sambil menanti sebuah perjumpaan intim
Denganmu, dengan asmara yang menari-nari
Ah sial, namun asmara adalah api
Membara dan membakar emosi
Mengencangkan urat saraf dan kehendak menjadi tak terkendali
Amor fati, amor fati
Gemercik rindu adalah selembaran haru
IV.
Dini hari terlewati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!