Â
Â
Saya bukan pecinta film horor. Itu makanya saat diajak menonton film "Siksa Neraka" pada Desember 2023 lalu sempat maju-mundur.
Menonton film horor Indonesia itu ngeri. Hantunya suka dibuat muncul tiba-tiba. Bikin takut, membuat merinding. Itu makanya saya sangat menghindari film horor. Apalagi film horor Indonesia.
Namun, ternyata di film "Siksa Neraka" nyaris tidak ada adegan seperti itu. Hampir tidak ada jump scare. Â Adegan yang paling dihindari oleh penonton yang penakut seperti saya.
Alih-alih mengekspos mengenai hantu, film "Siksa Neraka" lebih menyoroti ganjaran yang akan kita terima di akhirat kelak berdasarkan amal dan perbuatan yang kita lakukan di dunia.
Tidak hanya itu, ada banyak pelajaran dan hikmah yang dapat kita renungkan usai menonton film yang disutradarai oleh Anggy Umbara ini.
Sosok Teladan, Belum Tentu Memiliki Kepribadian Baik
Film "Siksa Neraka" menceritakan mengenai empat orang bersaudara, Saleh yang diperankan oleh Rizky Fachrel, Fajar yang diperankan oleh Kiesha Alvaro, Tyas yang diperankan oleh Ratu Sofya, dan Azizah yang diperankan oleh Nayla Purnama. Mereka berempat merupakan anak seorang ustadz yang cukup disegani di sebuah desa.
Saleh, si anak sulung, digambarkan sebagai sosok teladan. Anak kebanggaan kedua orang tua. Ia sedang berkuliah tingkat akhir di sebuah kampus di Jakarta. Anaknya (dianggap) sopan dan juga pintar. Ia bahkan menjadi seorang asisten dosen. Sehingga, bisa memiliki uang saku tambahan.
Setiap pulang kampung, ia juga selalu membelikan hadiah-hadiah yang dapat menyenangkan ayah, ibu, ketiga adik, hingga beberapa warga desa. Alhasil, dia menjadi sosok yang disukai semua orang.