Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan, Saatnya Membaca "La Tahzan"

27 Maret 2024   18:54 Diperbarui: 27 Maret 2024   18:55 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebaik-baiknya teman adalah buku. | Foto Dokumentasi Pribadi

Dalam syariat, memberi kesempatan pada pikiran untuk mencemaskan hal-hal yang masih dalam alam gaib, termasuk thulul amal. Angan-angan yang terlalu jauh.  Menurut Dr. 'Aidh al-Qarni, tindakan itu tidak masuk akal karena kita seperti berusaha berperang melawan bayang-bayang.

Ia menyarankan untuk membiarkan masa depan datang sendiri. Lebih baik kita menikmati dan mengoptimalkan hari ini. Sebab, hari ini jelas-jelas milik kita.                

Mengajarkan Kita untuk Ikhlas

Buku "La Tahzan: Jangan bersedih" mengajarkan kita untuk ikhlas. Saat kita sudah baik kepada seseorang, akan tetapi orang tersebut mengingkari kebaikan yang sudah kita berikan, jangan baper. Jangan galau karena kita tidak menerima ucapan terima kasih dari orang tersebut.

Tabiat mengingkari, membangkang, dan meremehkan suatu kenikmatan merupakan penyakit umum yang menimpa manusia. Lebih baik lupakan saja bakti yang sudah dipersembahkan. Ikhlas. Kita berharap saja pahala dari Allah SWT.

Mengajarkan Kita Untuk Bersyukur

Buku "La Tahzan" juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan jangan bersedih atas kejadian apapun yang  menimpa kita, termasuk saat menerima cobaan, tertimpa kesulitan, mendapat cercaan dari orang lain, hingga mengalami rezeki yang sulit.

Kita diingatkan untuk berbaik sangka kepada Allah SWT.

Dr. 'Aidh al-Qarni menuliskan dalam salah satu bagian dari buku ini bahwa dunia terlalu hina untuk membuat kita bersedih. Apalagi terkadang ujian dan cobaan dari Allah SWT merupakan karunia, sementara nikmat yang kita dapat justru merupakan ujian.

Hal itu dikarenakan kadang kala Allah menganugerahkan nikmat dengan cobaan, dan menguji sebagian kaum dengan nikmat.

Sebenarnya ada banyak hal yang diulas di dalam buku "La Tahzan: Jangan Bersedih" ini. Namun, bila dirinci satu persatu akan terlalu banyak. Selain itu, saya juga masih berjuang membacanya hingga tuntas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun