Alhasil, saat ada lansia gagah, royal, pengertian yang pedekate, kerabat saya itu langsung kelepek-kelepek hehe.
Bagaimana Menghindari Romance Scam pada Lansia?
Jangan terlalu percaya diri kalau kerabat kita yang sudah lansia tidak mungkin terkena romance scam. Penipu dengan modus cinta bisa menjerat siapa saja.
Sempatkan bertukar kabar, berbagi cerita, mengenai hal-hal yang sepele dengan keluarga kita yang sudah lansia yang berstatus single. Biasanya setelah nyaman bercerita mengenai beragam hal, ia akan bercerita juga mengenai kedekatannya dengan seseorang --kalau memang ada. Umumnya orang yang sedang jatuh cinta, tertarik dengan lawan jenis, suka berbagi cerita. Dipancing sedikit langsung curhat hehe.
Kalau memang dari cerita-ceritanya ada yang mencurigakan, nanti bisa ditelusuri lebih lanjut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau memungkinkan, mungkin bisa juga dicek ponsel keluarga kita yang sudah lansia secara berkala.
Berbagi cerita hal remeh secara berkala juga bisa menghindarkan lansia yang tinggal sendirian dari rasa kesepian. Jadi, beliau tidak mencari tempat curhat lain. Tidak juga mudah terjerat love scamming.
Selain itu, bila memang lansia tersebut ada niat untuk menikah lagi, menurut saya pribadi, sebaiknya keluarga mencarikan pasangan yang cocok yang sudah kita kenal dengan baik. Yah, daripada mencari sendiri dan ujung-ujungnya terjerat romance scam.
Ganti Nomor Telepon
Saat nomor telepon sudah terpapar si penipu cinta. Ada baiknya diganti secara permanen.
Nomor ponsel kerabat saya yang terjerat romance scam sempat dinonaktifkan dalam waktu yang lumayan lama. Lebih dari 30 hari. Namun, saat diaktifkan kembali, si penipu itu masih menghubungi lho. Baik melalui pesan teks, maupun pesan suara.
Saat nomornya diblokir, ia juga akan menggunakan nomor baru. Pesan yang ia kirim mengiba-ngiba. Yaa... namanya penipu, pantang putus asa hehe. Jadi, amannya memang ganti nomor.