Selain itu, kalaupun nanti menang dibanding istri sah, yakin deh selama menjalani masa pernikahan kita tidak akan tenang. Kita pasti terus dihinggapi rasa was-was. Khawatir si suami hasil merebut dari perempuan lain direbut lagi oleh perempuan lain.
Ujung-ujungnya kita jadi curiga berlebihan kepada suami. Setiap suami pergi dinas keluar kota tidak percaya sepenuhnya. Semua teman suami dikirimi pesan, ditanya satu persatu.
Ada (banyak) yang seperti itu.
Tetap Jalin Hubungan Baik dengan Para Sahabat
Kinan beruntung memiliki tiga sahabat yang sangat mendukung. Ada di saat senang maupun susah. Mereka mau repot membantu mengurai masalah yang Kinan hadapi karena perselingkuhan sang suami.
Saat ada masalah dengan suami, termasuk perselingkuhan, kita umumnya cenderung lebih suka berbagi cerita dengan sahabat dibanding dengan orang tua maupun keluarga.
Mengapa demikian? Terkadang kita tidak mau membebani orangtua, membuat orangtua kepikiran.
Sahabat juga umumnya lebih objektif melihat permasalahan, lebih masuk akal memberi solusi. Kalau orangtua terkadang suka dibutakan cinta kepada sang anak. Jadi melihat permasalahan yang dihadapi menjadi kurang objektif.
Selain itu, terkadang masalah antara si anak dengan suami/istri sudah selesai, tetapi orangtua masih saja kepikiran dengan masalah itu. Ujung-ujungnya menjadi "batu sandungan" hubungan antara menantu dan mertua.
Oleh karena itu, meski sudah menikah, memiliki buah hati, sebaiknya tidak memutus tali silaturahmi dengan sahabat-sahabat yang dulu.
Saat Pasangan Selingkuh, Tidak Otomatis Harus Meminta Cerai