Pada pengumuman yang dipublikasikan melalui media sosial resmi Bright PLN Batam, memang diberitahukan bahwa jadwal padam dapat berubah sesuai kondisi sistem kelistrikan Batam.Â
Namun, mati listrik tiba-tiba lumayan membuat "sakit kepala". Terutama saat memiliki bayi yang baru mulai makan makanan pendamping ASI. Masalahnya untuk mengolah makanan si bayi, butuh listrik.
Bagi pelanggan domestik, pemadaman bergilir umumnya hanya mengganggu aktivitas sehari-hari. Tidak bisa memasak dengan menggunakan alat-alat listrik, tidak bisa menikmati hiburan melalui alat elektronik, atau terpaksa harus berpanas ria karena tidak dapat memutar kipas angin atau pengatur suhu ruangan.Â
Hal yang sedikit parah, paling alat-alat elektronik rusak dan tagihan listrik sedikit membengkak.
Namun coba bayangkan kerugian yang dialami pelanggan industri atau bisnis. Ada berapa banyak tambahan biaya yang harus dikeluarkan untuk operasional perusahaan karena pemadaman bergilir yang terjadi setiap hari selama berjam-jam?Â
Bahan bakar untuk genset kalau digunakan berjam-jam, setiap hari pula, lumayan juga lho.
Kalau si perusahaan itu memiliki genset yang dapat mengcover seluruh kegiatan perusahaan, kalau tidak, terpaksa pekerjaan harus ditunda.Â
Akhirnya si karyawan hanya duduk-duduk manis "ngerumpi", atau mungkin ada yang lebih ekstrim, pihak perusahaan memulangkan karyawan. Daripada di kantor tidak melakukan kegiatan yang seharusnya, lebih baik pulang, kan?
Banyak yang menggadang-gadang industri di Batam sedikit lesu. Jangan sampai akibat ketidakhandalan energi listrik, industri di Batam kian terpuruk. Ingat lho, listrik merupakan elemen penting untuk sebuah industri.Â
Bila tidak ada listrik, bagaimana industri dapat berkembang dengan baik?
Jangka Waktu Listrik Kembali Normal Terus Mundur