Jawa Barat memiliki beragam jenis jajanan yang lezat. Namun sayang, beberapa kudapan tersebut sepertinya sudah mulai tergerus zaman. Kini sudah mulai sulit mendapatkan beberapa jajanan tradisional khas Sunda tersebut. Padahal dulu, tinggal pilih mau membeli di pedagang yang mana.
Deblo
Kudapan ini terbuat dari singkong yang dibentuk bulat-bulat sedang. Biasanya diberi bawang, cabe, dan kunyit, sehingga tak heran bila warnanya menjadi kuning terang. Apalagi setelah digoreng dengan minyak yang mendidih, warnanya semakin kuning keemasan.
Namun kini sangat sulit mendapatkan jajanan empuk nan gurih ini. Bahkan di daerah pedesaan yang masih banyak sawah dan ladang. Kini penjual sepertinya lebih memilih menjual makanan kekinian yang tidak terlalu ribet untuk dibuat. Ah, padahal deblo juga tidak terlalu susah kok dibuatnya.
Misro
Misro juga sudah sangat sulit dibeli dari penjual kudapan. Padahal kembarannnya --combro banyak yang mejajakan, termasuk di tukang-tukang gorengan di Kota Batam, Kepulauan Riau. Mencari penjual misro, seperti sedang mencari jarum ditumpukan jerami saking sulitnya.
Doclang
Ini makanan favorit saya sewaktu SD. Biasanya saat ada les tambahan dan malas pulang ke rumah, saya membeli makanan yang lumayan berat ini di warung dekat sekolah. Rasanya gurih manis dan cukup mengenyangkan. Doclang biasanya terdiri dari lontong, tahu, toge, selada yang diguyur bumbu kacang yang diberi kecap dan kerupuk.
Teci
Sejak memasuki awal tahun 2000-an sebenarnya makanan khas Sukabumi, Jawa Barat ini sudah mulai jarang yang menjual. Padahal dulu makanan ini sempat menjadi jajanan primadona anak-anak sekolah. Selain rasanya lezat, harganya sangat terjangkau karena bahan-bahannya tidak memerlukan biaya banyak.
Dodongkal
Sewaktu saya kecil, banyak yang menjual makanan ini di beberapa wilayah di Jawa Barat. Biasanya penjual menjual jajanan ini dikemas dengan daun pisang yang dipincuk. Rasanya sedikit gurih dan manis karena terbuat dari tepung beras yang diberi gula merah dicampur kelapa parut.
Biasanya kudapan ini disantap saat pagi atau menjelang siang, kala perut mulai keroncongan namun malas makan nasi. Namun sayang kini sepertinya sudah mulai sulit mendapatkan jajanan yang sedikit menyenyangkan ini. Entah karena kurang peminat, atau sedikit ribet membuatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H