Para wisatawan tersebut tetap membayar dengan menggunakan uang rupiah, meski kata Wei Ji terkadang ia membandingkan juga berapa  harga tersebut dikurskan ke dollar Singapura. Fyi, dulu sebelum pemberlakuan peraturan penggunaan Rupiah diperketat, tidak sedikit tempat makan yang menawakan harga dan menerima pembayaran dengan kurs dollar Singapura, namun sekarang sudah tidak ada lagi.
Nilai tukar dollar Singapura yang terbilang tinggi terhadap rupiah, juga membuat banyak wistawan Singapura yang memilih untuk menghabiskan waktu libur di hotel dan resort di Kota Batam. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Cluster Marketing Communication Harris Batam, Dilla Bachmid.
Ia mengungkapkan hampir 70 persen tamu Harris Resort dan Harris Hotel Batam berasal dari Singapura. Mereka tidak hanya menginap, namun terkadang juga hanya memanfaatkan waktu satu hari untuk melakukan kegiatan outdoor seperti team building. Pagi dijemput di pelabuhan, sorenya diantar kembali ke pelabuhan.
Bila dibandingkan dengan harga hotel dengan kelas yang sama di Singapura, Dilla menuturkan, tarif Harris Hotel/Resort yang sudah bintang empat jauh lebih terjangkau, apalagi fasilitas yang ditawarkan juga terbilang lengkap, mulai dari kolam renang, kids club, hingga fasilitas antar jemput hotel/resort ke bebarapa titik pusat perbelanjaan di Kota Batam. Oleh karena itu, tak heran bila banyak wisatawan dari Negeri Singa yang menghabiskan waktu libur di Batam. Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H