Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Setiap Akhir Pekan, Wisatawan Asing Keliling Mall Batam Bawa Koper

12 Juli 2017   15:42 Diperbarui: 13 Juli 2017   15:18 5007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudah biasa, wisman berkeliling mall sambil menggeret koper. | Dokumentasi Pribadi

Setiap akhir pekan, selalu ada pemandangan unik di beberapa pusat perbelanjaan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Bukan, bukan karena ada pertunjukan seni atau atraksi. Namun adanya para pelancong dari negara tetangga yang berjalan-jalan sambil menggeret koper yang lumayan besar.

Para wisatawan dari Singapura dan Malaysia tersebut biasanya dengan santai menikmati beragam fasilitas mall dengan membawa tas-tas besar. Ada yang melihat-lihat beragam benda elektronik, mencoba beragam kuliner, memilih aneka pakaian, hingga menemani sang buah hati bermain di taman bermain berbayar.

Selain Sabtu dan Minggu, pemandangan para turis yang menenteng-nenteng koper tersebut juga kerap ditemui setiap Jumat dan Senin. Biasanya saya melihat pemandangan tersebut di dua pusat perbelanjaan Kota Batam, pertama di Nagoya Hill, kedua di Mega Mall. Biasanya mereka berjalan-jalan secara bergerombol empat hingga enam orang, namun beberapa ada juga yang hanya berdua.

Beberapa pekan lalu saya sempat mengobrol dengan salah satu wisatawan dari Singapura, Yi Ling. Ia mengungkapkan sudah beberapa kali berkunjung ke Batam. Biasanya hanya sekedar untuk menginap di hotel/resort sambil berjalan-jalan mencoba menikmati aneka kuliner khas Indonesia.

Sesekali ia juga mengajak sang buah hati bermain di beberapa playground berbayar yang ada hampir di setiap mall di Kota Batam. Yi Ling menuturkan, ia, suami dan sang anak biasanya mampir ke taman bermain saat baru sampai atau malah saat menjelang pulang ke negara asalnya, Singapura.

Sebelum ke hotel ia dan keluarga biasanya berpuas diri menjelajah mall, begitupula saat menjelang pulang. Ia biasa check outdari hotel lebih pagi dan memilih ferry dengan waktu pemberangkatan sore atau malam hari agar lebih dulu puas jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Biasanya ia berkeliling di Mega Mall karena jaraknya sangat dekat dengan Pelabuhan Internasional Batamcentre.

Yi Ling mengungkapkan, sebenarnya ia juga suka menjelajah pusat perbelanjaan lain, salah satunya Kepri Mall yang memiliki taman bermain anak yang tak kalah menarik, namun saat menjelang pulang ia lebih memilih berkeliling di Mega Mall. Hal itu dikarenakan, saat sudah puas berkeliling ia tinggal menyebrang jembatan yang langsung menghubungkan pusat perbelanjaan tersebut dengan pelabuhan.

Bahkan ke playground saja ada yang sambil membawa koper. | Dokumentasi Pribadi
Bahkan ke playground saja ada yang sambil membawa koper. | Dokumentasi Pribadi
Harga Lebih Terjangkau, Wisman Borong Kebutuhan Pokok

Saat awal-awal menetap di Batam, saya sempat bingung saat ada wisatawan mancanegara (wisman) yang berbelanja kebutuhan pokok terbilang banyak, mulai dari deterjen hingga mie instant. Uniknya belanjaan tersebut oleh sang kasir tidak dimasukan ke dalam kantung plastik seperti umumnya, namun disusun di sebuah kardus yang lumayan besar.

Belakangan saya baru tahu bahwa tak sedikit dari para wisatawan tersebut yang sekalian berbelanja kebutuhan pokok saat berwisata ke Batam, beberapa dari mereka bahkan katanya ada yang sengaja datang untuk berbelanja. Hal tersebut dikarenakan harga-harga baragam kebutuhan pokok di Batam jauh lebih terjangkau dibanding di Singapura. Terang saja lebih murah, saat ini nilai tukar dollar Singapura ke rupiah, nyaris mencapai Rp 10.000/dollar.

Wei Ji, wisatawan lain dari Singapura menuturkan, lumayan sering berkunjung ke Batam. Alasannya ia dan keluarga ingin makan enak sepuasnya tanpa merogoh kocek lebih dalam. Untuk mencicipi sepiring empek-empek campur di salah satu mall saja, hanya perlu mengeluarkan uang kurang dari 3 dollar Singapura. Belum lagi bila tempat makan tersebut menawarkan aneka promosi yang harganya Rp 8.800, kurang dari satu dollar sudah bisa menikmati sepiring soto atau nasi goreng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun