Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lomba Sampan Layar, Cara Warga Belakang Padang Meriahkan HUT RI

17 Agustus 2016   23:18 Diperbarui: 23 Agustus 2016   01:06 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok Pri/Berlayar mengimbangi angin.
Dok Pri/Berlayar mengimbangi angin.
DIMERIAHKAN TIM DARI MALAYSIA

Karam…. Karam…..

Beberapa penonton ada yang berteriak kencang. Mereka seolah memberitahukan ada kapal layar yang terbalik. Saya sempat penasaran, bergegas ke tempat yang mereka teriakan, namun ternyata kapal layar tersebut tidak karam, beberapa kapal layar hanya hampir menabrak pelantar yang menjadi tempat penonton berkerumun.

Selama lomba seluruh kapal layar dapat mengarungi lautan dengan baik. Mereka berhasil kembali ke finish tanpa insiden apapun. Beberapa dari kapal layar tersebut memang ada yang sedikit kesulitan menyesuaikan arah angin. Namun umumnya itu hanya pada saat awal-awal start, setelah beberapa saat, mereka langsung menguasai medan lomba.

Dok Pri/Penonton yang berkerumun.
Dok Pri/Penonton yang berkerumun.
Menurut Panitia Lomba, Musa Bin Jantan, antusias peserta dan penonton cukup baik. Banyak penonton yang sengaja berbondong-bondong datang ke lokasi lomba. Penonton tersebut tak hanya berasal dari Kecamatan Belakang Padang yang memiliki sekitar 108 pulau kecil, namun juga berasal dari Batam. Beberapa bahkan ada yang dari Singapura.

Saat saya berkeliling di sekitar lokasi acara, memang ada beberapa wisatawan dari Singapura. Mereka ada yang hanya berfoto, ada juga yang berkeliling di sekitar Pulau Penawar Rindu. Wisatawan dari Negeri Singa tersebut beberapa ada yang berkonvoi menggunakan becak yang menjadi salah satu transportasi utama di Belakang Padang.

Dok Pri/Penonton yang membeludak.
Dok Pri/Penonton yang membeludak.
Selain penonton yang beragam, peserta yang berpartisipasi juga berasal dari berbagai daerah, mulai dari Kecamatan Belakang Padang, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, hingga dari Malaysia. Negeri Jiran tersebut mengirimkan dua tim untuk berpartisipasi pada acara tersebut, yakni Putra Selangor dan Putri Selangor.

Menurut Musa, setiap tahun memang selalu ada peserta dari negeri tetangga yang ikut serta pada acara yang diadakan untuk memeriahkan HUT RI tersebut. Beberapa tahun ke belakang, tim dari Singapura bahkan tidak pernah ketinggalan untuk berpartisipasi pada acara tersebut. 

Namun sejak beberapa tahun terakhir, mereka tidak lagi berpartisipasi. Hal tersebut dikarena sebagian pecinta perahu layar dari Singapura tersebut sudah meninggal dunia karena usia yang sudah sepuh.

Dok Pri/Wisatawan dari Singapura.
Dok Pri/Wisatawan dari Singapura.
Musa mengatakan, lomba perahu layar tersebut sudah diadakan sejak tahun 1957 di Belakang Padang. Itu berarti lomba tersebut sudah diadakan hampir enam dasawarsa, tepatnya 59 tahun. Pada awal-awal diadakan, peserta sangat membeludak. Dulu bahkan peserta lomba mencapai lebih dari 70 tim dari berbagai daerah – termasuk Malaysia dan Singapura.

Sekarang peserta menyusut hingga hanya sekitar sepertiga. Selain dikarena beberapa pecinta perahu layar yang sudah wafat, hal itu juga disebabkan oleh terbatasnya dana. Musa mengatakan, untuk mengikuti lomba perahu layar, membutuhkan modal yang tidak sedikit. Apalagi bila peserta berasal dari luar Belakang Padang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun