Ya, mereka cuma dapat menyebut "Moshi" saja. Jadi, jika Anda memulai atau menerima telepon dari orang Jepang, wajib hukumnya untuk memulainya dengan menyebut "Moshi-moshi" agar tidak dikira hantu.
Operator Telepon yang Mengaturnya
Pada 16 Desember 1890, untuk pertama kalinya teknologi telepon masuk ke Jepang. Maka dari itu, di Jepang terdapat hari Telepon yang jatuh pada tanggal tersebut.
Masa itu, hanya orang-orang kaya saja yang dapat memiliki telepon. Mereka cukup sombong dan suka memandang rendah orang lain.
Orang-orang kaya tersebut suka mengatakan "Oi oi" yang senada seperti "Hey kau" dalam bahasa Indonesia. Lalu, lawan bicaranya akan mengatakan "Hai, you gozaimasu/gozansu" yang senada dengan "Baik, aku siap (untuk bicara)" dalam bentuk sopan.
Tentu saja, istilah "Oi oi" tidak sopan dan bahkan terdengar sangat kasar. Maka, operator telepon di Jepang menetapkan "Moushiagemasu" untuk mengawali percakapan telepon.
Nah, sekitar setahun sebelum telepon masuk ke Jepang untuk pertama kalinya, seorang montir listrik di Kementerian Teknik yang bekerja untuk Tanaka Seisakusho, bernama Shigenori Katougi, berkunjung ke Amerika Serikat untuk mempelajari sistem telepon.
Selama disana, Katougi-san mengamati bahwa orang Amerika mengucapkan "Hello" sebelum berbicara dengan lawan bicaranya di telepon.
Suatu saat, host-nya bertanya kepada Katougi tentang bagaimana orang Jepang mengatakan "Hello".Â
Katougi pun bingung untuk menjelaskan tentang "oi oi," "moushiagemasu," "mousu mousu," atau "moushi moushi". Maka dari itu, ia pun mengatakan bahwa orang Jepang mengatakan "Moshi-moshi" yang setara dengan "Hello".
Kemudian, di Jepang operator pria akan mengatakan "Mousu-mousu" dan operator wanita mengatakan "Moushi-moushi.
Seiring berjalannya waktu, operator pria semakin sedikit sehingga kata "Moushi-moushi" yang lebih sering terdengar.