Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setelah Tragedi Sepak Bola di Kanjuruhan

6 Oktober 2022   10:41 Diperbarui: 6 Oktober 2022   10:49 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengurus elite PSSI hanya memanfaatkan popularitas sepak bola untuk tujuan pribadi dan kelompok mereka sendiri. Mantan Ketua Umum Nurdin Halid pada 2007 memimpin PSSI dari penjara karena terbukti korupsi. 

Setelah era Nurdin berakahir di PSSI karena dilarang FIFA, terjadi perebutan kekuasaan bernuansa politik yang menciptakan dualisme federasi, liga, dan tim nasional, sehingga terjadi pembekuan. Pada 2015 FIFA melarang negara kita berkiprah di ajang internasional buntut dari kekacauan internal PSSI.

Namun ketika sanksi dicabut setahun kemudian, hampir tidak ada yang berubah, justru semakin rusak. PSSI lagi-lagi digunakan sebagai ajang pencitraan untuk kepentingan politik, Ketua Umum PSSI pada 2016, Eddy Rahmayadi berhasil menjadi Gubernur Sumatera Utara dan ketua umum saat ini Mohammad Iriawan berhasrat mencalonkan Gubernur Jawa Barat pada 2024 dengan panggung Ketua Umum PSSI sebagai modal besarnya.

Bencana mematikan pada  Sabtu kelam di Kanjuruhan diharapkan bisa menjadi momentum untuk membenahi sistem sepak bola kita. Pelajaran yang sangat berharga bagi mereka yang terlibat dalam sepak bola, pada waktu nanti gelarlah pertandingan dengan aman, tertib, dan memberikan hiburan bagi penggemar sepak bola.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun