Mohon tunggu...
Christine Setyadi
Christine Setyadi Mohon Tunggu... Jurnalis - a mother of two yang lagi bucin dengan kisah-kisah sejarah

to write is to heal and empower.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bonge, Kurma, dan Wahyu

22 Juli 2022   16:37 Diperbarui: 30 Oktober 2022   10:57 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bonge

Kurma

Wahyu

Dan nama-nama lainnya yang bukan sekedar nama

Yang masing-masingnya memiliki kisah


Rasa-rasanya ada satu kisah yang sama di antara mereka

Yang mungkin jawabannya ada di pertanyaan-pertanyaan ini


Masih relevankah keluarga bagi mereka?

Keluarga, sejatinya adalah pengayom, pelindung, pendidik utama bagi anak-anak yang terlahir darinya

Ketika keluarga sekedar menjadi kumpulan orang dewasa dan anak,

Ketika rumah sekedar menjadi tempat berteduh dan bermalam,

Ketika visi hidup hanya bisa sejauh makan, minum, dan berpakaian,

Apakah yang lantas dibekalkan pada batin dan pikiran anak?


Masih relevankah sekolah bagi mereka?

Dalam perjalanannya, sekolah menjadi seperti "hiasan"yang  wajib dikenakan anak

Berseragam, bersepatu -- berkaos kaki, menenteng tas, menyalin, duduk rapi di dalam kelas, membeli buku pelajaran, membaca

Berangkat pagi, pulang siang kadang sore


Tapi apakah betul anak-anak ini dicerdaskan?

Atau utamanya menjadikan mereka obyek dari kurikulum dan target-targetnya?


Masih relevankah lingkungan RT, RW, Kelurahan, Kecamatan bagi mereka?

Lapangan-lapangan untuk bermain hilang

Dimana anak-anak ini bisa bermain bola, berkesenian, atau sekedar lelarian?

Tanah kosong sejengkal langsung berdiri minimarket

Perpustakaan ada hanya di pusat-pusat kota besar

Adakah penataan wilayah, memiliki keberpihakan pada penghidupan anak-anak?


Bonge, Kurma, Wahyu

Mereka adalah anak-anak

Lahir dalam keluarga dengan keterbatasan

Namun berapa pasang mata yang melirik mereka "dulu"?


Kini mereka dilirik

Viral karena perkembangan sosial media

Namun lagi-lagi mereka adalah obyek

Obyek konten

Obyek ekonomi

Yang kini dilabeli "fashion"


Bonge, Kurma, Wahyu

Adalah pekerjaan rumah kita semua

Mereka adalah anak-anak


Renungkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun