Ketika keluarga sekedar menjadi kumpulan orang dewasa dan anak,
Ketika rumah sekedar menjadi tempat berteduh dan bermalam,
Ketika visi hidup hanya bisa sejauh makan, minum, dan berpakaian,
Apakah yang lantas dibekalkan pada batin dan pikiran anak?
Masih relevankah sekolah bagi mereka?
Dalam perjalanannya, sekolah menjadi seperti "hiasan"yang  wajib dikenakan anak
Berseragam, bersepatu -- berkaos kaki, menenteng tas, menyalin, duduk rapi di dalam kelas, membeli buku pelajaran, membaca
Berangkat pagi, pulang siang kadang sore
Tapi apakah betul anak-anak ini dicerdaskan?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!