Mohon tunggu...
Crusita Aurellya
Crusita Aurellya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya Mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan di Universitas UIN Raden Mas Said Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tugas Kelompok Asuransi

29 April 2024   23:49 Diperbarui: 29 April 2024   23:53 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Anggota kelompok 1:

1. Dinda Qurrotul Aini 212111069

2. Fajar Agung Nugroho 212111060

3. Widia Sri Ningsih 212111044

4. Crusita Aurellya Emansyah 212111073

5. Meilia Anggraini 212111339

1. Apa yang dimaksud akuntantsi Asuransi syariah?

Jawab:

    Akuntansi Asuransi Syariah adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari dan mengembangkan sistem akuntansi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dalam industri asuransi. Dalam konteks ini, akuntansi asuransi syariah berfokus pada pengembangan sistem akuntansi yang dapat memenuhi kebutuhan informasi keuangan yang relevan dan akurat untuk kepentingan para peserta asuransi, serta memenuhi syariat Islam dalam transaksi asuransi.

2. Apa saja prinsip-prinsip akuntansi syariah dalam asuransi syariah dan bagaimana implementasinya?

Jawab:

Prinsip akuntansi syariah dalam asuransi syariah antara lain:

1. Prinsip Syariah: Segala transaksi bebas dari riba, maysir (judi), gharar (kecemasan berlebihan) dan prinsip syariah lainnya seperti larangan haram harus dipatuhi dan diikuti.

2. Transparansi dan Kewajaran: Laporan keuangan harus transparan dan mencerminkan distribusi risiko dan manfaat yang adil di antara seluruh pemangku kepentingan.

3. Prinsip Kepemilikan: Kontrak asuransi syariah harus mempertimbangkan kepemilikan aset secara syariah dan menghindari transaksi yang melanggar prinsip kepemilikan syariah.

4. Wakalah (Agen): Prinsip ini melibatkan penunjukan perwakilan atau agen untuk mengelola dana dan operasional asuransi sesuai dengan Syariah.

5. Tabar' (sumbangan): Sebagian dari premi harus dianggap sebagai sumbangan atau sumbangan untuk kepentingan umum, bukan sebagai premi asuransi tradisional.

    Penerapan prinsip-prinsip ini memerlukan pemahaman mendalam tentang hukum Syariah dan pemantauan ketat untuk memastikan kepatuhan. Hal ini mencakup pengembangan sistem pelaporan keuangan yang sesuai dengan syariah, pelatihan karyawan mengenai prinsip-prinsip tersebut, dan audit rutin oleh otoritas terkait atau badan pengawas syariah.

3. Apa standar yang digunakan dalam akuntansi Asuransi syariah?

Jawab:

    Standar yang digunakan dalam akuntansi asuransi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang terkandung dalam hukum Islam. Beberapa standar yang digunakan dalam akuntansi asuransi syariah antara lain:

1. AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions): AAOIFI mengeluarkan standar akuntansi syariah yang mencakup berbagai aspek keuangan, termasuk akuntansi asuransi syariah.

2. IFSB (Islamic Financial Services Board): IFSB mengeluarkan standar yang bersifat prudensial untuk industri keuangan Islam, termasuk asuransi syariah. Meskipun tidak secara khusus membahas akuntansi, standar IFSB mempengaruhi kerangka kerja akuntansi yang digunakan.

3. IAS (International Accounting Standards) yang telah disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah: Beberapa negara yang memiliki industri keuangan Islam telah memodifikasi standar IAS agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Standar ini mencakup akuntansi asuransi syariah.

4. PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah: Di Indonesia, PSAK telah diadaptasi agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, dan mencakup pula akuntansi asuransi syariah.

Penerapan standar-standar ini memastikan bahwa praktik akuntansi dalam industri asuransi syariah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang mendasarinya.

4. Apa perbedaan system akuntansi syariah dan akuntansi konvensional?

Jawab:

    Akuntansi syariah dan akuntansi konvensional memiliki perbedaan yang signifikan dalam beberapa aspek. Berikut adalah beberapa perbedaan yang utama:

1. Prinsip Dasar

Akuntansi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip Islam yang melarang riba (bunga) dan transaksi yang mengandung sementara, serta mengedepankan prinsip-prinsip etika Islam. Sementara itu, akuntansi konvensional beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip sekuler dan profitabilitas.

2. Tujuan

Tujuan akuntansi syariah adalah untuk memastikan bahwa aktivitas ekonomi sejalan dengan nilai-nilai Islam, serta untuk memenuhi kewajiban zakat dan infak/sedekah. Sementara itu, tujuan akuntansi konvensional adalah untuk memaksimalkan keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan.

3. Sistem Klasifikasi Aset

Dalam akuntansi syariah, aset diklasifikasikan menjadi properti dalam bentuk uang (tunai) dan properti dalam bentuk barang (saham), serta kemudian diklasifikasikan kembali sebagai properti atau barang perdagangan. Sementara itu, dalam akuntansi konvensional, aset diklasifikasikan sebagai modal tetap (aset tetap) dan modal lancar (aset lancar).

4. Penghitungan Laba

Dalam akuntansi syariah, laba dihitung bila adanya perkembangan dan pertambahan nilai barang tanpa melihat barang tersebut telah terjual atau belum. Sementara itu, dalam akuntansi konvensional, laba akan muncul bila terjadi kegiatan jual beli.

5. Transparansi dan Tanggung Jawab Sosial

Akuntansi syariah juga mengharuskan transparansi, tanggung jawab sosial, dan ketaatan kepada Allah dalam setiap aktivitas keuangan, menjadikan laporan keuangan sebagai alat untuk memastikan bahwa aktivitas ekonomi sejalan dengan nilai-nilai Islam. Sementara itu, akuntansi konvensional tidak memiliki kewajiban untuk memenuhi kewajiban sosial dan ketaatan kepada Allah.

6. Penggunaan Instrumen Keuangan

Akuntansi syariah mengharuskan penggunaan instrumen keuangan yang sesuai dengan syariah, seperti mudharabah dan musharakah. Sementara itu, akuntansi konvensional tidak memiliki kewajiban untuk menggunakan instrumen keuangan yang sesuai dengan syariah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun