Hijau kini tak disini tapi disana
Dalam lipatan kertas putih ituÂ
bukan lagi engkau yang berwarna hijau
Kini kau hanyalah sintetis,Â
senyawa yang terbentuk dari unsur mematikan
Sintetis, kini aku membuatnya sendiri,Â
dan lagi itu bukan engkau wahai hijau
Engkau si hanya bisa diciptakan oleh Tuhanku Yang Maha Menenangkan
Aku rindu satu tahun lima bulan tak lagi menjumpaimu dalam lipatan kertasku
Kini aku harus rela mati bila mencoba melestarikanmu,Â
atau hanya sekedar menyimpanya dalam dompetku
Aku takut tertembak,Â
setahuku engkau hanyalah tumbuhan tak berdosa, hijau berjuta manfaat
Setahuku kau itu teman setiaku diwaktu hari ketika sore menjelang malam
"Pukul empat lebih dua puluh...."
Dan kini kau hanyalah sintetis,Â
sintetis yang bisa aku buat sendiri,Â
walaupun itu lambat laun akan membunuhku,
Tapi itu hanyalah sebuah cara
"Cara untuk melepas kerinduanku padamu...
Walaupun ku harus mati"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H