4. Rapat Koordinasi. Bukalah ruang untuk rapat koordinasi. Sediakan waktu untuk mendengar masukan dari semua kader partai. Jangan sampai kita menyepelehkan yang lain, dan sedikit-sedikit main pecat.
Bertindaklah sesuai dengan AD/ART yang ada. Sebagai pengurus atau ketua, keputusan atau kebijakan yang diambil harus berdasar pada AD/ART yang sudah disepakati bersama.
5. Rekonsiliasi. Tempulah jalan rekonsiliasi. Kita lihat AHY mendatangi Kemenhum, KPU, untuk melaporkan dan menjelaskan terkait KLB illegal, itu baik tetapi perlu juga menempuh jalur rekomsiliasi. Perlu ada pendekatan pribadi untuk kader, termasuk kader yang dicurigai akan membangkang dan memberontak.
Seandainya saja, dari awal pimpinan parpol berinisiatif untuk mendekati mereka yang masuk dalam list, sebagai pemberontak maka saya yakin persoalan ini tentu tidak sebesar saat ini.
Saya pikir kisruh di tubuh Demokrat di satu sisi baik untuk dijadikan pembelajaran. KLB di Deri Serdang telah membuat kita, teristimewa internal Partai Demokrat belajar untuk menjadi matang dan lebih baik.
Masih beruntung malasah ini, muncul sekarang, sebelum pilpres sehingga Demokrat memiliki kesempatan untuk belajar. Coba kalau hal ini sampai terjadi di 2024, saya tidak tahu lagi, akan seperti apa nasib Partai berlambang mercy ini.
Atambua, 09.03.2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H