Mohon tunggu...
Chris D.a
Chris D.a Mohon Tunggu... -

Just an ordinary man. Hard-worker, husband, father

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(Cerpen) Uban

30 Juni 2015   11:44 Diperbarui: 30 Juni 2015   11:44 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

1.

            Sudah beberapa hari belakangan ini aku melihat ada yang berubah dari  perilaku Marina – istriku. Ia menyambangi depan cermin jauh lebih sering daripada biasanya. Bangun tidur, bercermin. Membelah-belah uraian rambut di kepalanya. Sebelum tidur, bercermin juga. Melakukan hal yang sama, membelah-belah uraian rambutnya. Belum lagi pada saat-saat lain ketika kebetulan aku sedang berada di rumah dan memergokinya melakukan repetisi ritual baru itu.

            Ia hanya tersenyum ketika kutanya mengapa. Tersenyum dengan wajah kelihatan tersipu tanpa memberi jawaban. Membuat aku gemas padanya.

            Ketika kutanyakan pada Threes – anak gadisku – ia terbahak sebelum balik bertanya, “Papa ndak perhatian sejak kapan Mama jadi seperti itu?”

            “Sudah beberapa hari ini.”

            “Tepatnya sejak ada kejadian apa?”

            Aku berpikir sejenak sebelum menggeleng, menyerah. Threes menepuk bahuku.

            “Sejak bertemu Tante Sonia, Papa..,” ucapnya sambil berlalu.

            Uhuk!

            Aku hampir keselek lemper yang baru saja kugigit. Masih kutatap punggung anak gadisku yang makin menjauh.

            Sonia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun