Mohon tunggu...
Credentia Gisela
Credentia Gisela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sedang berada di semester tujuh dan sedang mencoba untuk tetap produktif. Sambil diikuti, sambil dilihat kontennya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Untuk Apa Mengenal Jurnalisme Multimedia?

27 Februari 2023   23:05 Diperbarui: 27 Februari 2023   23:52 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deuze juga menjelaskan bentuk konvergensi multimedia dalam jurnalisme

  • Sesama jurnalis saling membantu beberapa aspek di depan kamera untuk mitra televisi perusahaan mereka
  • Foto yang tidak termuat dalam media cetak dialihkan ke dalam galeri atau slideshow di situs perusahaan
  • Ringkasan berita yang ditulis oleh jurnalis cetak, siaran, ataupun online digunakan untuk peringatan berita e-mail, I-mode, ataupun SMS
  • Proyek gabungan di antara media yang berbeda untuk menggabungkan, mengedit, dan menyajikan berita lintas format
  • Ruang wartawan terintegrasi yang berisi wartawan cetak, siaran, dan online bersama menggabungkan informasi, menggali database, dan menata alur sajian untuk distribusi di seluruh media

Photojournalism

Sebuah berita tampak semakin menarik dengan adanya aspek multimedia, salah satunya foto.

Fotografi kini mempunyai jangkauan yang lebih luas dalam praktik dan kegunaannya. Photojournalism, sebuah praktik fotografi dimana seseorang menceritakan sudut pandang mereka terhadap dunia yang digabungkan dengan visual tertentu, menjadi contohnya.

Visual storytelling

Semakin detail aspek yang terkandung dalam multimedia pastinya menjadikan definisi multimedia semakin kompleks.

Istilah baru visual storytelling muncul sebagai gambaran utama terhadap reportase berbasis foto, meliputi photojournalism, videojournalism, dokumenter, sinema, dan interactive storytelling.

Visual storytelling membantu para jurnalis untuk meningkatkan kompetensi mereka tidak hanya dalam bidang fotografi, melainkan juga penulisan berita, sehingga menciptakan pasar dimana mereka dapat memegang kontrol atas konten yang diproduksi.

Sekalipun kemampuan para jurnalis terbatas, memungkinkan bagi mereka untuk membuka lapangan kerja bagi para praktisi di bidangnya.

Konvergensi jurnalisme semakin terlihat dari bagaimana satu wujud baru bisa mengambil alih banyak pekerjaan sekaligus. Jurnalisme kini tidak lagi terbatas pada publikasi cetak, namun publikasi online memungkinkan terbukanya kesempatan yang baru dan lebih luas dari sebelumnya.

Mengakses informasi dari cetak ke daring

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun